Breaking News

POLITIK Pengamat Politik Indo Barometer Nilai Positif Pembentukan Presidential club 06 May 2024 12:59

Article image
Calon Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan mantan presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: BBC)
Forum tersebut Prabowo dapat terbantu untuk memetakan persoalan bangsa dan mendapatkan masukan serta solusi dari presiden-presiden terdahulu.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Wacana tentang adanya presidential club mendapat sambutan positif, terutama dari kalangan pakar dan pengamat politik.

Salah satu tanggapan datang dari pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indo Barometer Mohamad Qodari.

Qodari memberikan dua catatan, untuk ide presidential club yang diinisiasi presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Ada dua hal penting dan menarik dari pembentukan presidential club atau klub silaturahmi presiden dan mantan presiden, yang dinilai positif dan bermanfaat bagi persatuan bangsa sehingga perlu didukung dan diterapkan," katanya dalam di Jakarta, Senin, (6/5/2024).

Catatan pertama kata dia, Prabowo akan mendapatkan masukan dan dukungan untuk pembangunan bangsa Indonesia kedepan, setelah resmi dilantik menjadi presiden pada Oktober 2024.

“Prabowo membutuhkan masukan-masukan sekaligus dukungan politik dari para tokoh-tokoh, yang pernah jadi presiden Republik Indonesia,” ujarnya seperti dilansir ANTARA (6/5/2024).

Menurut dia, dengan forum tersebut Prabowo dapat terbantu untuk memetakan persoalan bangsa dan mendapatkan masukan serta solusi dari presiden-presiden terdahulu.

Lanjut dia, masukan mereka secara teknokratis tentu membantu Prabowo untuk menavigasi persoalan serta melihat dan mencari peluang-peluang solusi. Berbagai persoalan itu diantaranya, pengangguran, investasi, kesehatan, pendidikan hingga infrastruktur.

Catatan kedua, kata Qodari, presidential club dapat menjadi tambahan dukungan baik secara politik di parlemen, maupun dukungan dari publik untuk Prabowo memimpin Indonesia ke depan.

“Tentunya diharapkan bisa mendapatkan tambahan dukungan politik dari para mantan presiden. Contohnya itu bisa didapat dari Pak SBY di parlemen, maupun dukungan dari publik yang sangat kuat dari Pak Jokowi,” ungkapnya.

Selain itu, bonus dari komunitas itu juga bisa menjadi pembawa pesan untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bagi masyarakat.

Di mana kata dia, para pemimpinnya menjadi cermin keteladanan untuk tetap rukun walaupun berbeda pilihan politik.

Meskipun pembentukan presidential club ini bagus bagi persatuan bangsa, Qodari menilai hal ini dikembalikan kepada pribadi masing-masing mantan presiden.

Ia mencontohkan sikap dari Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri apakah nantinya akan ikut bergabung atau tidak dengan club tersebut kembali kepada pribadi Megawati sendiri.

“Jadi secara garis besar, saya melihat manfaatnya dan pesan politiknya juga sangat-sangat bagus dan saya kira sangat layak untuk bisa dilaksanakan,” katanya.***

--- Simon Leya

Komentar