Breaking News

POLITIK Ridwan Kamil: Pemimpin Tidak Boleh Membeli Kecintaan dan Kepercayaan Rakyat 05 Jun 2023 11:14

Article image
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ridwan Kamil (RK) saat memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (13/3/2023). ANTARA/HO-Humas Partai Golkar
Kalau proses politik harus selalu dimulai dari beli-membeli, saya kira perjalanan kepemimpinan siapa pun itu nanti, pasti tersandera oleh niat awal yang kurang baik.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ridwan Kamil menegaskan bahwa dalam memulai sebuah perjalanan (politik), seorang pemimpin tidak boleh membeli kepercayaan rakyat terhadap dirinya.

Jika hal itu terjadi maka perjalanan kepemimpinannya pasti akan tersandera oleh hal-hal demikian.

”Kalau proses politik harus selalu dimulai dari beli-membeli, saya kira perjalanan kepemimpinan siapa pun itu nanti, pasti tersandera oleh niat awal yang kurang baik,” kata Ridwan usai rapat kerja nasional (Rakernas) di DPP Golkar, Jakarta, Minggu (4/6).

Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengatakan bahwa seorang pemimpin tidak boleh melakukan upaya-upaya untuk membeli kecintaan rakyat.

”Karena menjadi pemimpin itu jangan dimulai dari niat membeli kecintaan rakyat, membeli kepercayaan rakyat,” katanya.

Ridwan mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga menegaskan bahwa Partai Golkar adalah partai tanpa mahar politik.

”Pesan tersirat dari Ketua Umum Airlangga Hartarto yang menguatkan lagi bahwa Golkar itu partai tengah dan juga partai tanpa mahar,” katanya seperti dikutip Antaranews.com.

Kata Ridwan, hal itu menjadi salah satu alasan dirinya memutuskan bergabung dengan Partai Golkar. Dia menjadi bagian keluarga besar partai berlambang pohon beringin itu tanpa mahar apapun.

Menurutnya, proses politik yang dimulai dengan praktik mahar politik bakal akan menjadi beban.

Karena itu, dirinya dan Partai Golkar jelas sangat tegas menolak praktek mahar politik. Melalui pemilu serentak tahun depan, dia berharap besar akan lahir pemimpin-pemimpin yang bekerja total untuk kepentingan rakyat.

”Mari berdoa demokrasi ini menghasilkan seleksi calon-calon legislatif, pemimpin-pemimpin daerah, sampai presiden yang berintegritas dan jadi harapan masa depan Indonesia,” harap Emil.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan komitmen untuk menolak setiap praktek mahar politik. Airlangga menyatakan bahwa partai yang dia pimpin adalah partai yang inklusif dan terbuka bagi siapa saja.

"Saya buktikan ini, seorang Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun bisa bergabung dengan Partai Golkar tidak pakai mahar politik,” kata Airlangga dalam sambutan pembukaan Rakernas.

Rakernas Partai Golkar diikuti 450-an peserta terdiri dari Pengurus DPP Partai Golkar, Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI non Pengurus DPP Partai Golkar, Ketua Badan/Lembaga DPP Partai Golkar, Ketua Umum Ormas Hasta Karya dan Organisasi Sayap, Ketua, Sekretaris, Wakil Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan, Wakil Ketua bidang Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Provinsi se-Indonesia dan Kepala Badan Saksi Nasional Partai Golkar Provinsi se-Indonesia. ***

 

--- F. Hardiman

Komentar