Breaking News

REGIONAL Semarakkan HUT ke-17, Pemda Nagekeo Gelar "Nagekeo One Be Festival" 06 Dec 2023 11:57

Article image
Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do membuka
"Melalui event ini, orang Nagekeo sedang memfestivalkan semangat persatuan dan gotong royongnya atau dalam ungkapan lokal disebut 'kolo sa toko tali sa tebu; too jogho waga sama; kua kesa boza penu,'" ujar Kadis Silvester.

MBAY, IndonesiaSatu.co-- Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Pariwisat, menggelar "Nagekeo One Be Festival" dalam rangka menyemarakkan HUT Kabupaten Nagekeo ke-17 yang diperingati pada 8 Desember 2023 mendatang.

Bupati Nagekeo, Johanes Don Bosco Do, secara resmi membuka "Nagekeo One Be Festival" bertempat di Lapangan Berdikari Danga, Selasa (5/12/2023) sore Wita.

Festival One Be akan berlangsung sejak tanggal 5 sampai dengan 7 Desember 2023.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Nagekeo, Silvester Teda Sada menjelaskan, "Nagekeo One Be" mengandung tiga makna utama, yakni; Nagekeo, "One Be" dalam pengertian bahasa Inggris dan "One Be" dalam sebutan dan pengertian lokal masyarakat setempat.

Menurut Kadis Silvester, meskipun telah menjadi nama sebuah Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), seringkali orang masih keliru menyebut nama Nagekeo dan bahkan masih bertanya di mana Nagekeo itu berada.

Oleh karena itu, melalui Festival tersebut, diharapkan nama Nagekeo terus disebut dan semua tahu tempatnya serta fasih melafalkan penyebutan secara tepat, hingga akhirnya benar-benar tampil sesuai branding "Nagekeo the heart of Flores"

"Melalui event ini, orang Nagekeo sedang memfestivalkan semangat persatuan dan gotong royongnya atau dalam ungkapan lokal disebut 'kolo sa toko tali sa tebu; too jogho waga sama; kua kesa boza penu,'" ujar Kadis Silvester melansir Floresku.com.

Kadis Silvester mengatakan, Festival ini akan menjadi agenda tahunan Kabupaten Nagekeo yang akan dilaksanakan setiap tahun.

Adapun muatan Festival itu sendiri meliputi paduan ritual dan atraksi budaya, perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup, pemberdayaan UMKM dan komunitas-komunitas kreatif lokal maupun regional, pemberdayaan masyarakat, pesta rakyat serta perlombaan-perlombaan yang bertemakan literasi budaya yang berdampak besar pada aspek ekonomi masyarakat Nagekeo.

Selain itu, "Nagekeo One Be Festival" juga mengangkat isu lingkungan hidup melalui upaya perlindungan dan pelestariannya, sehingga segenap pihak dapat menjaga dengan baik alam lingkungan sejak para leluhur hingga generasi anak cucu saat ini.

Dalam Festival tersebut, atraksi 'Ritual Kaijo' dari Komunitas Adat Mbay-Dhawe dipilih menjadi even utama festival, selain atraksi tinju tradisional yang biasa disebut "Etu/Mbela/Sudu" sebagai pentasan seni budaya Nagekeo yang masih popular hingga saat ini.

Pada hari pertama, Selasa (5/12/23) malam, diadakan pentas seni berupa seni suara dan tari-tarian.

--- Guche Montero

Komentar