KESEHATAN Sinergi Lintas Elemen, PHC dan Disnakertrans Mabar Fasilitasi Baksos Operasi Katarak di Kawasan TN Komodo 16 Nov 2025 06:34
"Kami berharap dengan adanya kegiatan bakti sosial ini, semakin tumbuh rasa solidaritas dan menjadi motivasi bagi kita semua untuk lebih peduli dengan sesama,” ungkap Dian Sagita selaku perwakilan dari PHC.
LABUAN BAJO, IndonesiaSatu.co-- Berbagai elemen lintas sektor yakni Perdami bersama RSU Siloam, dengan dukungan Forkopimda, BTNK, PHC, NDC, Gahawisri, dan KWE, menggelar Bakti Sosial Operasi Katarak bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau di kawasan Taman Nasional Komodo.
Program tersebut menjadi upaya nyata kolaborasi lintas sektor untuk memberikan pelayanan kesehatan mata yang aman, berkualitas, dan mudah dijangkau oleh masyarakat yang selama ini memiliki akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan.
Pelaksanaan kegiatan ters ebut mendapat dukungan dari berbagai institusi sesuai kapasitas masing-masing.
Tim medis dari Perdami dan RSU Siloam menangani seluruh proses pemeriksaan dan tindakan medis.
Sementara Padar Haritage Conservation (PHC) menyediakan transportasi bagi pasien dan tim lapangan. Dukungan konsumsi disiapkan oleh NDC, sedangkan Brimob menyediakan armada bus untuk mobilisasi di darat serta personel penjagaan bersama TNI AD.
Pihak KSOP memberikan fasilitas ruang tunggu pelabuhan serta pasokan air bersih, sementara kebutuhan akomodasi selama kegiatan ditunjang oleh PHC dan Disnakertrans.
Sinergi seluruh pemangku kepentingan ini memastikan kelancaran kegiatan sejak tahap awal hingga akhir.
Direktur RSU Siloam Labuan Bajo, dr. Theresia Nina Noviriana, M.PH, mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya bersama untuk membantu masyarakat yang terkendala biaya dan akses layanan kesehatan mata. “Harapannnya, kegiatan ini menjadi agenda rutin, sebagai bentuk kepedulian lintas lembaga dalam mengatasi kasus katarak yang masih tinggi di wilayah timur Indonesia. Kolaborasi antar-instansi dan komunitas lokal menjadi penopang utama keberhasilan kegiatan ini,” ujar dokter Theresia.
Tahapan kegiatan dimulai dari proses skrinning mata yang dilaksanakan langsung di pulau-pulau oleh tim medis dari Siloam, PHC, NDC, dan Gahawisri.
Kunjungan dilakukan pada 28 Oktober di Pulau Komodo dengan 11 pasien, dan pada 5 November di Pulau Papagarang dengan 9 pasien, serta dibl Pulau Rinca dengan 24 pasien.
Setelah proses skrinning, pada 12–13 November dilakukan pengantaran pasien dari masing-masing pulau menuju Labuan Bajo. Namun, tidak semua pasien dapat melanjutkan tindakan operasi karena beberapa faktor seperti rasa takut, tidak mendapat izin keluarga, atau kendala pribadi lainnya.
Dari hasil akhir pendataan, hanya 10 pasien dari Pulau Komodo, 6 dari Pulau Papagarang, dan 17 dari Pulau Rinca yang dapat hadir, sehingga total pasien pulau yang mengikuti tindakan yakni 33 orang.
Bersama 62 pasien dari daratan, total pasien yang terdata hadir mencapai 95 orang.
“Kami berterima kasih atas kepercayaan dari desa-desa di pulau Komodo, Papagarang, Rinca, untuk dapat mengantarkan warganya melakukan operasi katarak di Labuan Bajo. Kami berharap dengan adanya kegiatan bakti sosial ini, semakin tumbuh rasa solidaritas dan menjadi motivasi bagi kita semua untuk lebih peduli dengan sesama,” ungkap Dian Sagita selaku perwakilan dari PHC, melansir wartabhineka.com
Pada 14 November, seluruh pasien menjalani tindakan operasi katarak di RSU Siloam Labuan Bajo, diikuti pemeriksaan pasca-operasi dan pengantaran kembali pasien pulau pada 15 November.
Selain memberikan layanan medis, kegiatan tersebut juga memastikan seluruh rangkaian layanan seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, hingga pendampingan, dipastikan tersedia tanpa membebani pasien, khususnya mereka yang berasal dari pulau-pulau terpencil.
Inisiatif ini dilandasi keprihatinan terhadap keterbatasan masyarakat kepulauan yang seringkali tidak mampu menjangkau layanan kesehatan di daratan karena hambatan biaya transportasi, akomodasi, dan kebutuhan logistik lainnya.
Melalui kegiatan ini, berbagai pihak tergerak untuk memastikan bahwa masyarakat pulau dapat memperoleh layanan operasi katarak secara layak, aman, dan tanpa harus menanggung beban biaya yang berat.
Program ini diharapkan dapat menjadi langkah berkelanjutan dalam meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat di Labuan Bajo dan kawasan Taman Nasional Komodo.
“Terima kasih banyak kepada RSU Siloam. Selama ini praktis saya tidak membayangkan bisa mendapat pelayanan operasi gratis di Siloam. Selama ini periksa mata saja harus ke Ende,” kata Damianus salah satu pasien dari Kuwus Barat.
--- Guche Montero
Komentar