Breaking News

POLITIK Tulisan SBY Menuai Kritik 30 Nov 2016 15:34

Article image
Pengamat Politik Lingkar Madani Ray Rangkuti. (Foto: kilas.co)
SBY sering menggunakan kata-kata indah dan bagus untuk menutupi masalah sebenarnya.

JAKARTA, IndonesiaSatu.coPengamat politik Lingkar Madani Ray Rangkuti mengkritik artikel Presiden keenam RI Susilo bambang Yudhoyono yang dimuat di harian media Rakyat Merdeka pada Senin, 28 November 2016, dengan judul “Pulihkan Kedamaian dan Persatuan Kita.” Menurut Rangkuti, kata-kata Presiden dalam tulisan tersebut tidak ada substansinya. Tulisan ini justru semakin menegaskan gaya komunikasi dan kebijakan SBY selama ini.

“Jadi artikel ini tidak ada substansinya, dia hanya menjelaskan gaya dia yang lama, menyelesaikan permasalahan bangsa dengan kata-kata hiperbolik. Memang dia sangat mengerti psikologi masyarakat Indonesia, yaitu dengan kata-kata yang sopan, dan seolah-olah selesai permasalahan bangsa," tegas Ray di Jakarta, Rabu (30/11/2016).

Tulisan Ketum Partai Demokrat tersebut, ujar Rangkuti, permainan kata-kata belaka, tanpa berujung pada solusi. SBY sering menggunakan kata-kata indah dan bagus untuk menutupi masalah sebenarnya.   

"Itu tidak ada yang baru. Dia selalu bermain kata-kata untuk seolah-olah menyelesaikan masalah. Itu memang keahlian dia sejak jadi presiden. Semua masalah tidak diselesaikan tapi masalahnya itu ditutupi dengan kata-kata yang Indah dan bagus, kata-kata yang penuh hiperbola," lanjut Ray. 

Kritik terhadap tulisan SBY juga dilontarkan politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari. Eva menilai tulisan SBY sangat normatif dan sangat terlambat karena ketegangan jelang aksi 2 Desember mulai reda.

"Lain waktu semoga tulisannya diarahkan untuk pencegahan. Dan sebagai intelektual, beliau paham kapan waktu tepat untuk menyelamatkan dengan intervensi di level pencegahan dan saya yakin beliau tahu dan mampu. Semoga yang akan datang perpecahan tidak terulang lagi karena ada kemauan pencegahan," kata Eva. 

--- Redem Kono

Komentar