Breaking News

KESEHATAN Antisipasi Flu Babi, Kementan Imbau Peternak Jaga Kebersihan Kandang 02 Jul 2020 13:45

Article image
Peternak babi di Indonesia agar selalu menerapkan kebersihan atau higienitas dalam kandang. (Foto: halodoc)
Fadjar mengimbau bahwa masyarakat tidak perlu berlebihan dalam melihat perkembangan flu babi di Tiongkok, namun harus tetap waspada dengan mengenal karakter virus tersebut.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Belum selesai dengan wabah virus corona (Covid-19), kini masyarakat dunia dikejutkan dengan  virus baru flu babi (swine flu) G4 EA H1N1.

Menyikapi keadaan tersebut, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian mengimbau agar peternak babi di Indonesia selalu menerapkan kebersihan atau higienitas dalam kandang.

Direktur Kesehatan Hewan Kementan Fadjar Sumping Tjatur Rasa dalam wawancara di salah satu televisi swasta di Jakarta, Kamis (2/7/2020) menjelaskan bahwa pihaknya memperketat penerapan biosekuriti atau praktik peternakan yang mengutamakan pencegahan penyebaran penyakit ke populasi hewan, termasuk menjaga kebersihan dalam kandang ternak.

"Terutama untuk para peternak babi juga harus menerapkan biosekuriti, karena kebetulan kami juga sedang memperketat biosekuriti di peternakan-peternakan babi terkait adanya kasus African Swine Fever," kata Fadjar Sumping seperti dikutip Antara News.

Fadjar menjelaskan saat ini memang pihaknya tengah memperketat penerapan biosekuriti pada peternakan babi mengingat di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara masih ditemukan kasus demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).

Namun demikian, masyarakat tidak perlu khawatir karena flu babi dan demam babi Afrika adalah dua penyakit yang berbeda.

Penyakit flu babi yang dilaporkan oleh ilmuwan Tiongkok adalah penyakit yang disebabkan oleh virus infulenza H1N1 galur baru dan berpotensi menular dari hewan ke manusia (zoonosis).

Sementara kasus penyakit pada babi yang ada di Indonesia adalah penyakit ASF atau demam babi Afrika yang disebabkan oleh virus ASF yang tidak dapat menular ke manusia.

Fadjar mengimbau bahwa masyarakat tidak perlu berlebihan dalam melihat perkembangan flu babi di Tiongkok, namun harus tetap waspada dengan mengenal karakter virus tersebut.

"Misalnya cara penularannya, efek yang ditimbulkan dan yang terpenting, bagaimana menghindari. Sama seperti perlakuan terhadap virus corona yang sedang berjalan, kita juga harus menjaga kebersihan dan higienis dengan melakukan cuci tangan," kata Fadjar.

--- Simon Leya

Komentar