Breaking News

POLITIK Bambang Wuryanto: Megawati Tak Masalah Jika Demokrat Masuk Koalisi Jokowi 13 May 2019 11:58

Article image
Presiden Jokowi ketika membuka Rapimnas Partai Demokrat beberapa waktu lalu. (Foto: merdeka.com)
Menurut Bambang, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tak mempersoalkan jika Demokrat masuk koalisi pendukung pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi.

JAKARTA, IndonesiaSatu.coSaling serang soal “setan gundul” antara politisi Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief dan loyalis Prabowo, Mayjen Kivlan Zen mengancam soliditas koalisi pendukung Prabowo-Sandi.

Perseteruan tersebut bahkan mengarah kepada saling membuka aib pribadi. Kivlan Zen mengancam akan membeberkan seluruh aib Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jika kader Partai Demokrat terus menanggapi pernyataannya.

"Nanti saya buka semua aibnya, jangan macam-macamlah SBY. Dari situ sudah licik dia to,” kata Kivlan, Sabtu, (11/5/2019).   

Mencermati perpecahan di tubuh koalisi Prabowo-Sandi, tidak tertutup kemungkinan Partai Demokrat akan merapat ke kubu Jokowi-Ma’ruf Amin. Indikasi peralihan pilihan koalisi Demokrat ke kubu Jokowi diperkuat oleh pernyataan Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto.

Menurut Bambang, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tak mempersoalkan jika Demokrat masuk koalisi pendukung pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi.

“Itu terserah Presiden," kata Bambang seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 13-19 Mei 2019.

Seperti diketahui, peluang Demokrat bergabung ke koalisi pemerintahan masih terganjal luka lama hubungan Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Kedua mantan presiden itu sangat jarang bertemu setelah Pemilu 2004, dimenangi Yudhoyono.

Bambang menyebut, Megawati tak menyimpan atau mewariskan dendam terhadap SBY.

"Buktinya, Mbak Puan (Puan Maharani, putri Megawati) membesuk Ibu Ani (istri Yudhoyono) di Singapura,” ujarnya.

Sebelum menentukan arah koalisi Demokrat pada akhir Juli 2018 lalu, SBY blak-blakan soal hubungannya dengan Megawati Soekarnoputri.

"Saya harus jujur, hubungan saya dengan Ibu Megawati belum pulih. Masih ada jarak," kata SBY di kediamannya, bilangan Mega Kuningan, Jakarta pada Rabu malam, 26 Juli 2018.

SBY mengaku berusaha memulihkan hubungannya yang retak dengan Megawati sejak 2004.  Ia mengaku berulang kali mencoba menjalin komunikasi kembali dengan mantan bosnya itu setelah pemilihan presiden 2004.

Kisah itu juga pernah disampaikan Presiden SBY lewat bukunya, Selalu Ada Pilihan yang diluncurkan Jumat, 17 Januari 2014. SBY menduga, barangkali persaingan mereka dalam dua kali pemilihan presiden begitu membekas dalam hati dan pikiran Mega. 

--- Simon Leya

Komentar