REGIONAL Banjir Bandang Nagekeo Rusak 57 Km Jalan dan 7 Jembatan, Pemerintah Siapkan Rehabilitasi Cepat 20 Sep 2025 09:26
“Bencana ini harus kita tanggulangi secara maksimal dan secepat-cepatnya karena yang terdampak adalah masyarakat..."
NAGEKEO, IndonesiaSatu.co - Banjir bandang yang melanda Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur sejak 8 September 2025 telah menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan menelan korban jiwa. Enam orang dilaporkan meninggal dunia dan tiga lainnya masih dinyatakan hilang.
Selain merusak rumah warga, kendaraan, dan ternak, banjir juga memutus akses antarwilayah dengan delapan titik jembatan rusak berat, termasuk dua jembatan utama di Desa Sawu, yakni Teodhae 1 dan Teodhae 2.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau langsung lokasi bencana pada Jumat, 19 September 2025. Dalam kunjungannya, ia menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan penanganan secara maksimal dan cepat. “Bencana ini harus kita tanggulangi secara maksimal dan secepat-cepatnya karena yang terdampak adalah masyarakat,” ujar Dody dalam rilis resmi yang diterima Jumat malam (19/9).
Sebagai solusi darurat, jembatan bailey akan dipasang di dua titik kritis tersebut untuk memulihkan konektivitas. “Untuk jembatan yang terputus (Teodhae 1 dan 2) akan dipasangkan jembatan bailey agar proses rehabilitasi bisa dipercepat. Ke depannya akan dibuat Sabo DAM pada bagian hulu sungai supaya kejadian seperti ini tidak terulang kembali di masa mendatang,” tambahnya.
Kementerian PU melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional NTT telah mengerahkan lima ekskavator, empat dump truck, dan satu truk crane ke lokasi. Tim teknis mulai memasang beronjong dan rambu peringatan di titik rawan untuk mencegah erosi lanjutan. Jembatan bailey di Teodhae 1 sepanjang 30 meter akan dikerjakan oleh BPJN NTT, sementara Teodhae 2 ditangani oleh tim dari Kodam Udayana.
Dody menegaskan bahwa seluruh jalur strategis dan fasilitas publik akan difungsikan kembali dalam waktu dekat. “Dengan penanganan cepat, diharapkan mobilitas warga dapat kembali normal dan perekonomian daerah dapat segera pulih,” tandasnya. ***
--- Sandy Javia
Komentar