Breaking News

HANKAM BNPT: Aksi 22 Mei Ditunggangi Gerakan Radikalisme 29 May 2019 08:25

Article image
Seorang pria berjalan melewati ban yang dibakar pada peristiwa 22 Mei 2019 (Foto: Ist)
BNPT mendapat bukti-bukti kuat yang mengarah pada adanya kelompok radikal yang turun tangan.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Gerakan radikalisme menunggangi aksi unjuk rasa berujung kerusuhan pada 21-22 Mei 2019. Bahkan kelompok yang menunggangi itu diduga masih berafiliasi dengan ISIS.

"Sebetulnya tidak murni dilaksanakan oleh yang berkepentingan dalam pemilu, tetapi betul-betul ini ditunggangi oleh kelompok radikal terorisme yang mungkin masih berafiliasi pandangannya kepada ISIS," kata Kepala Sub Direktorat Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Sudjatmiko pada wartawan usai menghadiri diskusi Forum Merdeka Barat, Selasa (28/5/2019).

Ia menyebut BNPT menerjunkan personel saat aksi kerusuhan kemarin guna melakukan pantauan langsung. Hasilnya, BNPT mendapat bukti-bukti kuat yang mengarah pada adanya kelompok radikal yang turun tangan. Sayangnya ia enggan merinci nama kelompok radikal yang dimaksud.

"Kami juga ada mata dan telinga di lapangan, yang bisa melihat itu dan betul-betul bisa dipertanggungjawabkan bahwa kelompok itu bermain di situ," ucapnya.

Selain itu, BNPT mengungkap adanya peningkatan penyebaran paham radikal di media sosial saat berlangsungnya aksi unjuk rasa berujung kerusuhan pada 21-22 Mei 2019. BNPT memantau kelompok radikal justru mengambil kesempatan dari kejadian nasional yang menyita perhatian publik.

"Kami data di media sosial memang cenderung meningkat. Termasuk yang kemarin (aksi 21-22 Mei) masuk. Saya ada data-datanya, apakah itu videonya dan sebagainya," ujarnya. 

--- Redem Kono

Komentar