Breaking News

KEUANGAN Dorong Tata Kelola Sehat, OJK Gandeng Kampus dan Industri Keuangan Tanamkan Nilai Integritas 14 Oct 2025 09:40

Article image
“Kami mengajak seluruh pihak untuk menjalankan integritas dengan baik, khususnya di sektor jasa keuangan. Integritas adalah fondasi utama untuk memfasilitasi kerja sama yang sehat dan menopang pertumbuhan ekonomi nasional..."

BANDUNG, IndonesiaSatu.co – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus memperkuat budaya integritas dan tata kelola yang baik di sektor jasa keuangan serta lingkungan pendidikan. Melalui rangkaian kegiatan Governansi Insight Forum dan Student Integrity Campaign (In Camp) di Bandung, OJK menegaskan pentingnya membangun fondasi integritas sejak dini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena menegaskan bahwa integritas merupakan pilar utama dalam sistem keuangan yang sehat dan berdaya saing. “Kami mengajak seluruh pihak untuk menjalankan integritas dengan baik, khususnya di sektor jasa keuangan. Integritas adalah fondasi utama untuk memfasilitasi kerja sama yang sehat dan menopang pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Sophia di Gedung Sate, Bandung, Senin (13/10/2025).

Acara tersebut dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Kepala BPK Perwakilan Jawa Barat Eydu Oktain Panjaitan, serta Plt Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Aminudin, dan diikuti ratusan pelaku industri jasa keuangan dari berbagai daerah di Jawa Barat.

Sophia menambahkan, OJK telah menerbitkan POJK Nomor 12 Tahun 2024 tentang Penerapan Strategi Anti-Fraud bagi Lembaga Jasa Keuangan sebagai pedoman bagi seluruh sektor dalam mencegah penyimpangan dan memperkuat tata kelola internal. Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat integritas, transparansi, dan akuntabilitas dalam sistem keuangan Indonesia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan dukungan terhadap langkah OJK menegakkan prinsip tata kelola di seluruh bidang, termasuk pengelolaan keuangan publik. “Saya menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas di Pemprov Jabar. Seluruh digit anggaran kami buka ke publik agar bisa diawasi bersama. Tidak boleh ada ruang gelap dalam keuangan negara,” tegas Dedi.

Kolaborasi lintas lembaga tersebut menjadi bagian dari komitmen bersama dalam membangun ekosistem pengawasan dan pencegahan korupsi yang terintegrasi, sejalan dengan agenda reformasi tata kelola nasional.

Dalam kegiatan Student Integrity Campaign (In Camp) di Telkom University Bandung, Sophia menekankan pentingnya generasi muda memahami dan menerapkan nilai-nilai integritas sejak dini.

Ia mengutip hasil survei Deloitte dan IDN Research Institute, yang menunjukkan bahwa hampir 40% Gen Z dan milenial menolak tawaran kerja jika tidak sesuai dengan nilai etika dan keyakinan pribadi mereka. “Ini menunjukkan bahwa mahasiswa sudah menjadi bibit penjaga integritas masa depan. Ini sikap hidup yang sangat baik dan harus terus dibina,” ujar Sophia.

Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya tata kelola risiko di sektor jasa keuangan dan langkah-langkah preventif OJK dalam memperkuat ketahanan digital dan perlindungan konsumen. “OJK telah mengeluarkan pedoman kode etik dan tata kelola AI yang menekankan prinsip akuntabilitas, keandalan, dan pengawasan manusia agar penerapan teknologi dilakukan secara bertanggung jawab,” tambahnya.

Kegiatan di Telkom University turut dihadiri oleh Rektor Prof. Dr. Suyanto, Komite Etik Level Governance OJK Prof. Niki Lukviarman, serta Kepala OJK Provinsi Jawa Barat Darwisman. Prof. Suyanto menyambut baik inisiatif OJK dalam membangun budaya integritas di lingkungan kampus. “Kegiatan ini mencerminkan semangat continuous improvement dalam mendukung agenda nasional pencegahan korupsi dan penguatan tata kelola yang baik,” ujarnya.

Melalui kampanye ini, OJK menegaskan perannya tidak hanya sebagai regulator dan pengawas sektor jasa keuangan, tetapi juga sebagai agen pembentuk karakter bangsa yang berintegritas.

Dengan menanamkan nilai tata kelola, etika, dan manajemen risiko kepada mahasiswa, OJK berharap dapat mencetak pemimpin masa depan yang berintegritas, berkompeten, dan siap membangun Indonesia yang maju serta berdaya saing global. ***

--- Sandy Javia

Komentar