Breaking News

REGIONAL Konsisten Cegah Covid-19, Waket DPRD dan Uskup Maumere Apresiasi Sikap Bupati Sikka 10 Apr 2020 09:46

Article image
Wakil Ketua DPRD Sikka dan Ketua DPC PKB Sikka, Yoseph Karmianto Eri. (Foto: Dok PKB Sikka)
"Ini keputusan beresiko dan dilematis yang menuntut sikap bijak seorang Kepala Daerah. Namun, karena pertimbangan kemanusiaan, Bupati Sikka akhirnya harus mengambil sikap berani dengan pertimbangan yang bijak," apresiasi Manto.

MAUMERE, IndonesiaSatu.co-- Wakil Ketua DPRD Sikka, Yoseph Karmianto Eri dan Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pr mengapresiasi konsistensi sikap Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo terkait upaya pencegahan wabah pandemik Virus Corona (Covid-19) di wilayah Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Apresiasi dan dukungan dari tokoh Gereja Keuskupan Maumere dan Lembaga DPRD Sikka tersebut berkaitan erat dengan Sikap Bupati yang akrab disapa Robby Idong ini, yang berani menyurati pihak Kemenhub RI dan Dishub NTT agar membatalkan pelayaran KM Lambelu ke pelabuhan Lorens Say Maumere, karena diduga membawa penumpang yang teridentifikasi terpapar Virus Corona.

Wakil Ketua DPRD Sikka, Yoseph Karmianto Eri mengaku sikap Bupati Sikka telah menunjukkan karakter kepemimpinan sejati, yakni dengan mengikuti mekanisme birokrasi (bersurat resmi) dan tindakan kemanusiaan untuk menyelamatkan warga (penumpang kapal) meski menuai protes dari warga yang lain.

"Ini keputusan beresiko dan dilematis yang menuntut sikap bijak seorang Kepala Daerah. Namun, karena pertimbangan kemanusiaan, Bupati Sikka akhirnya harus mengambil sikap berani dengan mengizinkan para penumpang turun disertai pemeriksaan setiap orang, lalu menyediakan tempat karantina terpusat di Sikka Convention Center (SCC) dan Rumah Jabatan (Rujab) Bupati," apresiasi Manto dalam pernyataannya kepada media ini, Jumat (10/4/20).

Dengan pertimbangan kemanusiaan oleh Bupati Sikka tersebut, Ketua DPC PKB Sikka ini berharap agar semua proses karantina harus sesuai dengan protokol kesehatan penanganan Covid-19.

"Kami meminta agar satgas Propinsi segera mengirimkan Alat Pelindung Diri (APD) ke Kabupaten Sikka guna penanganan lanjutan. Juga kepada orang tua maupun keluarga penumpang, diharapkan bersabar dan tidak saling menyalahkan," harap Manto.

"APD di Sikka masih sangat terbatas. Mohon Pak Gunernur NTT segera tanggapi persoalan yang dihadapi di Kabupaten Sikka," tandas Manto.

Pemimpin Berkarakter Kasih dan Bijkasana

Sementara Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu, Pr juga memberikan apresiasi senada dengan menyebut Bupati Sikka telah mengutamakan keselamatan dan kebaikan bersama (bonum commune).

"Sikap tersebut menegaskan karakter pemimpin yang mau berbelas kasih dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Ini tindakan kemanusiaan dengan menyediakan karantina terpusat dan menjamin perlindungan bagi warga dari luar kabupaten Sikka baik dari Ende, Flores Timur dan Nagekeo. Ini sikap pemimpin yang berhati baik dan bijaksana," kata Uskup Ewald seperti dilansir Korantimor.com.

Uskup Ewald juga mengajak seluruh Pastor Paroki di wilayah Keuskupan Maumere untuk selalu bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Sikka dalam setiap upaya pencegahan Covid-19.

"Sebagai bentuk dukungan dari Gereja, PSE membantu logistik dan APD untuk umat dan masyarakat Kabupaten Sikka," kata Uskup Ewald usai penyerahan bantuan kepada pemda Sikka bertempat di Aula Dinkes Sikka, Rabu (8/4/20).

Sebelumnya, seperti diberitakan media ini, Bupati Robby Idong berang terhadap kebijakan PT. Pelni dan Dinas Perhubungan Provinsi NTT yang mengizinkan masuknya KM Lambelu ke Pelabuhan Lorens Say Maumere.

Sikap tersebut beralasan, karena Bupati Robby sudah menyurati pihak PT. Pelni dan Dishub Provinsi NTT, yang intinya menolak KM Lambelu masuk ke Pelabuhan Lorens Say.

Penolakan itu berdasarkan informasi bahwa di atas kapal terdapat penumpang yang positif Corona.

“PT. Pelni ini maunya apa? Dishub Provinsi di mana? Mereka itu yang izinkan kapal ini masuk ke sini. Ini mau bunuh kami di sini? Kita sudah bersurat, karena di atas kapal ada yang positif Covid 19,” berang Bupati Sikka di Pelabuhan Lorena Say saat kembali memantau langsung kondisi penumpang KM Lambelu, Selasa (7/4/20) seperti dilansir victorynews.com.

“Beberapa dari penumpang malah nekat terjun ke laut. Kalau mereka mati, siapa yang bertanggung jawab? Karena kemanusiaan, akhirnya kita terima dan kita akan karantinakan di gedung SCC dan Rujab,” kata Bupati Sikka.

--- Guche Montero

Komentar