Breaking News

SOSOK Kunjungi Kaltim, Ahok Dapat Gelar Kehormatan Masyarakat Dayak 14 Jul 2019 10:19

Article image
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan sang istri, Puput saat menerima Gelar Kehormatan dari masyarakat Dayak, Kaltim. (Foto: tribunkaltim.co)
Ahok diberi nama Asang Lalung yang artinya berani dan jujur, sementara istrinya, Puput diberi nama Idang Bulan yang artinya dapat memberi ketenangan seperti bulan.

SAMARINDA, IndonesiaSatu.co-- Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok mendapatkan gelar kehormatan dari masyarakat Dayak, saat berkunjung ke Samarinda, Kalimantan Timur.

Ahok diberi nama Asang Lalung yang artinya berani dan jujur, sementara istrinya, Puput diberi nama Idang Bulan yang artinya dapat memberi ketenangan seperti bulan.

Melansir Kompas.com seperti dikutip Antara, prosesi sederhana disaksikan sejumlah tokoh Dayak, di antaranya Ketua Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan Timur (LPADKT) Syaharie Jaang, Eddy Gunawan, Laden Mering bertempat di Ballroom Mesra International Hotel Samarinda, Sabtu (13/7/19).

"Asang Lalung itu berarti seorang pemimpin yang berani, jujur, dan bisa mengayomi rakyatnya," kata Edy Gunawan.

Sementara arti dari Idang Bulan, lanjut Edy, diambil dari nama tengah dan akhir sang suami yang berarti cahaya bulan purnama.

"Menjadi penerangan, penolong dalam kegelapan, dan menjadi penguat dalam doa," katanya.

Diceritakan Edy, sebelum memutuskan nama gelar kehormatan yang akan diberikan, para ketua adat berkumpul mendiskusikan dan menyepakati nama apa yang cocok bagi yang bersangkutan.

Pemberian nama disesuaikan dengan karakter dan harapan yang diinginkan pada orang tadi.

Setelah nama diputuskan, barulah kepala adat menunggu petunjuk lewat mimpi soal nama apa yang cocok.

"Gelar bukan sembarang kita kasih, kita minta perintah dari leluhur kita harus bagaimana, apa nama yang cocok. Dan itu nama kehormatan warga Dayak," terangnya Edy seperti diberitakan tribunkaltim.co

Ahok dan istrinya berada di Samarinda sejak Jumat (12/7/19), dengan berbagai agenda. Salah satunya mengunjungi Desa Budaya Dayak Pampang, di Sungai Siring, Samarinda.

Kedatangan Basuki disambut meriah warga Dayak di Desa Pampang. Bahkan Ketua LPADKT, Syaharie Jaang dalam sambutannya menitipkan pesan agar Ahok membantu aspirasi warga Dayak, Kaltim agar ibu kota negara dipindah ke Provinsi Kaltim.

Namun, Basuki dalam sambutannya langsung mengomentari bahwa dia dan istri hadir di Kaltim bukan utusan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Basuki juga enggan berkomentar saat dirinya diisukan menjadi salah satu kandidat Menteri di kabinet Jokowi.

Oleh sebab itu, menurut Ahok, aspirasi ibu kota negara tidak tepat disampaikan kepada dirinya.

”Tapi kalau saya ditanya, saya juga maunya ibu kota negara dipindah di Kaltim,” kata Ahok.

--- Guche Montero

Komentar