EKONOMI Lembaga Pembiayaan Punya Peran Strategis Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional 13 Oct 2025 11:00

Dari total pembiayaan tersebut, Rp265,22 triliun atau sekitar 26,65 persen disalurkan untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
MANADO. IndonesiaSatu.co — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menegaskan peran penting industri pembiayaan sebagai penggerak ekonomi riil dan pendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan. Hingga Agustus 2025, sektor pembiayaan yang terdiri dari lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan lembaga jasa keuangan lainnya (PVML) memiliki portofolio aset mencapai Rp1.046,94 triliun, dengan total pembiayaan yang telah disalurkan sebesar Rp967,59 triliun kepada masyarakat.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, PVML OJK Agusman menjelaskan, dari total pembiayaan tersebut, Rp265,22 triliun atau sekitar 26,65 persen disalurkan untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Porsi tersebut menunjukkan komitmen kuat lembaga pembiayaan dalam memperluas akses keuangan bagi pelaku usaha di sektor produktif.
“Salah satu yang terpenting tentunya adalah UMKM. Nilai pembiayaannya sudah mencapai Rp265 triliun, dan kami berharap porsi ini terus meningkat karena dampaknya sangat baik bagi perekonomian nasional,” ujar Agusman dalam kegiatan OJK Mengajar di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Jumat (10/10/2025).
Agusman menambahkan, lembaga pembiayaan memiliki peran strategis dalam memperkuat ekosistem pembiayaan nasional, terutama bagi UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Melalui kolaborasi dengan berbagai pelaku usaha jasa keuangan, sektor pembiayaan diyakini dapat memperluas jangkauan layanan keuangan dan meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Kegiatan OJK Mengajar di Unsrat juga dihadiri Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno, serta dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Unsrat Arthur Gehart Pinaria. Arthur menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi OJK dan dunia pendidikan yang dinilainya efektif meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap keuangan dan pembiayaan.
“Literasi keuangan merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki generasi muda agar mampu mengambil keputusan finansial yang cerdas di masa depan,” kata Arthur.
Sepanjang 2025, OJK Sulawesi Utara telah melaksanakan 274 kegiatan edukasi keuangan dengan total 273.448 peserta, termasuk 119 kegiatan untuk pelajar dan mahasiswa dengan 6.990 peserta. Selain itu, telah terbentuk 29 Duta Literasi Keuangan, di mana 10 di antaranya berasal dari Unsrat.
Melalui program edukasi seperti OJK Mengajar, OJK berharap mahasiswa semakin memahami peran strategis sektor pembiayaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus membangun generasi muda yang cerdas, tangguh, dan kreatif di era digital. ***
--- Sandy Javia
Komentar