Breaking News

BUDAYA Lestarikan Seni, Budaya dan Tradisi Daerah, Pemkab Ende Gelar Festival Harmoni Budaya Lio-Ende-Nage 14 Aug 2025 21:17

Article image
Bupati dan Wakil Bupati Ende, para pimpinan OPD dan pimpinan DPRD Ende berfoto bersama usai Launching Festival Harmoni Budaya Lio-Ende-Nage. (Foto: Dok. MT)
"Ini bukan soal siapa yang menjadi juara. Ini soal bagaimana kita memahami, mengenal, menjiwai, mencintai dan melestarikan apa yang sudah menjadi warisan turun-temurun dari generasi ke generasi. Budaya harus menjadi karakter dan identitas kita sehingga h

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Pemerintah Daerah Kabupaten Ende melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, menyelenggarakan Festival Harmoni Budaya Lio-Ende-Nage sejak hari ini, 14 Agustus hingga 29 Agustus 2025 mendatang.

Kegiatan bernuansa seni dan budaya itu diisi dengan berbagai mata lomba seperti Pop Einger, Ende Idol, Musik Tradisional, Tarian Tradisional, Paduan Suara, dan Group Band, bertempat di Aula kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. 

Bupati Ende, Josef Benediktus Badeoda, saat me-Launching Festival Harmoni Budaya, mengatakan bahwa acara tersebut bukan semata seremonial dan euforia, tetapi terutama untuk menegaskan identitas daerah dengan kearifan budaya luhur Lio-Ende-Nage, mempertebal rasa cinta dan bangga akan kearifan lokal.

"Kegiatan ini hendak mengajak kita semua untuk bersama-sama melestarikan budaya dan tradisi daerah dengan segala nilai luhur yang terkandung di dalamnya, agar setiap generasi tidak lupa pada akar budayanya meski dihimpit oleh arus teknologi dan informasi yang semakin canggih seperti sekarang ini," ungkap Bupati Badeoda.

Bupati Ende itu memberikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende yang terus berkomitmen menciptakan ruang dan atmosfer kreasi dengan tetap menjaga nuansa seni, budaya, dan tradisi.

"Ini bukan soal siapa yang menjadi juara. Ini soal bagaimana kita memahami, mengenal, menjiwai, mencintai dan melestarikan apa yang sudah menjadi warisan turun-temurun dari generasi ke generasi. Budaya harus menjadi karakter dan identitas kita sehingga harus terus dilestarikan," ungkap Bupati.

Bupati Badeoda kembali menegaskan bahwa Festival Harmoni Budaya Lio-Ende-Nage juga mencerminkan spirit ENDE BARU Untuk Semua.

"Kita punya banyak potensi yang harus terus digali dan dioptimalkan, termasuk budaya Lio-Ende-Nage harus menjadi destinasi baru di Kota Rahim Pancasila ini," kata Bupati.

Budaya sebagai Fondasi Peradaban dan Falsafah Hidup

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Mathildis Mensi Tiwe, S.E., M. Si. Akt, mengatakan bahwa selain menjadi akar dan fondasi peradaban, budaya merupakan falsafah hidup yang sangat menentukan pola pikir, pandangan hidup, perilaku, dan keyakinan seseorang maupun komunitas.

"Ketika budaya menjadi fondasi peradaban dan falsafah hidup, maka apa pun tantangan modernisasi dengan segala kemajuan informasi dan teknologi, tidak akan menggerus identitas dan karakter daerah yang telah berakar kuat pada tradisi budaya," ungkap Kadis Mensi.

Kadis Mensi mengatakan, Harmoni Budaya menggambarkan semangat inkulturasi, kolaborasi, gotong-royong dan keselarasan yang menegaskan Budaya Lio-Ende-Nage Satu dalam Kebhinekaan.

"Budaya adalah simbol kebhinekaan. Jika kebhinekaan bisa membentuk harmoni, maka itulah kekuatan, itulah jati diri daerah, Nusa dan Bangsa," simpul Kadis Mensi.

--- Guche Montero

Komentar