Breaking News

MEGAPOLITAN LSI: Sudah Beri Bukti, Elektabilitas Ahok Kembali Rebound 15 Dec 2016 16:00

Article image
Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis Kamis (15/12/2016). (Foto: Ist)
Elektabilitas atau tingkat keterpilihan Ahok melampaui kedua calon lain dengan memperoleh 32,9 persen, disusul Agus Harimurti Yudhoyono 25,1 persen, dan di nomor buntut Anies Baswedan 23,2 persen.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Walau dihadang berbagai isu dan masalah, elektabilitas calon gubenur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masih tak terkalahkan.  

Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dirilis hari ini menunjukkan elektabilitas atau tingkat keterpilihan Ahok melampaui kedua calon lain dengan memperoleh 32,9 persen, disusul Agus Harimurti Yudhoyono 25,1 persen, dan di nomor buntut Anies Baswedan 23,2 persen.

"Dalam pilihan kepada tiga calon gubernur, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) teratas dengan 32,9 persen, disusul Agus Harimurti Yudhoyono 25,1 persen, dan Anies Baswedan 23,2 persen. Sekitar 18,8 persen menjawab tidak tahu," kata Direktur Eksekutif LSI Kuskridho Ambardi di Hotel Century Park Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2016).

Elektabilitas Ahok memang sempat terus melorot. Jika pada Mei sampai Juni 2015 hingga Desember 2016 elektabilitas Ahok masih bertengger di 53,2 persen, kemudian terjungkal ke 27,3 persen pada November 2016. Namun, naik kembali pada Desember 2016.

Sementara tren elektabilitas Agus turun dari 27,3 persen pada November 2016 hingga 25,1 persen pada Desember 2016. Sedangkan elektabiltias Anies cenderung stabil sejak November hingga Desember 2016.

"Orang menimbang Ahok saat Al-Maidah itu penistaan. Tetapi seiring perkembangan waktu, ada tindakan lainnya seperti informasi dan kinerja dari Ahok sendiri yang menyebabkan tren Ahok kembali meningkat," ujar Kuskridho.

Sementara itu, jika berpasangan, elektabilitas Ahok-Djarot juga masih tetap tertinggi. Ahok-Djarot mendapatkan 31,8 persen, Agus-Sylviana mendapatkan 26,5 persen, dan Anies-Sandiaga 23,9 persen. “Sementara yang tidak tahu 17,8 persen," kata Kuskridho.

Tren pilihan Ahok-Djarot sempat turun di angka 26,2 persen pada November 2016 dan meningkat pada Desember 2016.

Sementara, tren pilihan Agus-Sylviana sempat di angka 30,4 persen pada November 2016 dan turun pada Desember 2016. Berdasarkan beberapa survei, elektabilitas Agus-Sylvi bahkan sempat mencapai tertinggi mengalahkan Ahok.

Sedangkan Anies-Sandiaga cenderung stabil dari 24,5 persen pada November 2016 dan 23,9 pada Desember 2016.

"Sudah ada bukti nyata hasil kerjanya merupakan alasan paling menonjol yang melatarbelakangi pilihan. Alasan ini menguat hampir dua kali lipat dibanding sebelumnya. Inikah yang menjadi sebab mengapa elektabilitas Ahok rebound dibanding bulan lalu," kata Kuskridho.

Kurskridho menambahkan dukungan terhadap Ahok-Djarot cenderung semakin solid dibandingkan sebelumnya. Dibanding basis pendukung Agus dan Anies, basis massa pendukung Ahok lebih solid.

"Saat ini basis pendukung yang lebih kuat (lebih kecil kemungkinan mengubah pilihannya) tinggal sekitar 17 persen, dari sebelumnya 24 persen," katanya.

Survei mengambil sampel sebanyak 800 orang, menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3,5 persen. Responden terpilih diwawancarai dengan tatap muka. Quality control hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen.

Kuskridho menjelaskan, survei dilakukan dari tanggal 3 Desember 2016 sampai 11 Desember 2016. Sementara populasi survei yaitu warga Provinsi DKI Jakarta yang telah memiliki hak pilih.

---

Komentar