Breaking News

NASIONAL Luncurkan RPJPN 2025-2045, Presiden Jokowi: Manfaatkan Peluang dengan Visi Taktis Menuju Indonesia Emas 15 Jun 2023 21:31

Article image
Presiden Jokowi memberi sambutan pada acara peluncuran RPJPN 2025-2045. (Foto: Ist)
Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia harus terus meningkatkan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Income (GNI) dan menurunkan tingkat kemiskinan untuk menuju visi Indonesia Emas 2045.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co-- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya memanfaatkan peluang dengan menggunakan perencanaan, visi, dan strategi besar yang taktis untuk dapat mencapai Indonesia Emas tahun 2045.

Presiden Jokowi menekankan hal itu dalam sambutannya saat meluncurkan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang berlangsung di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (15/6/2023).

"Kita harus bekerja keras memanfaatkan peluang ini. Kita harus punya perencanaan taktis, bukan perencanaan, tapi perencanaan taktis, visinya juga visi taktis. Punya strategi juga yang taktis, karena kita berkompetisi dengan negara lain. Punya strategi besar tapi strategi taktis," kata Presiden Jokowi.

Kepala Negara menegaskan bahwa peluang tersebut yakni bonus demografi yang akan dialami oleh Indonesia pada tahun 2030-an dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai 68,3 persen dari total populasi.

Presiden menerangkan, peluang yang hanya terjadi satu kali dalam setiap peradaban sebuah negara, harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi bencana.

"Di sebuah negara di Afrika pada 2015 juga mendapatkan bonus demografi, namun dalam 7 tahun justru yang terjadi pengangguran melonjak menjadi 33,6 persen. Saya tidak usah sebut negara mana tapi saya yakin Bapak, Ibu, dan Saudara-Saudara tahu, dan kita tidak ingin terjadi seperti itu,” tutur Presiden.

Peluang Masuk Lima Besar Ekonomi Dunia

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peluang untuk menjadi lima besar ekonomi dunia.

Presiden menyebut, meskipun secara perhitungan angkanya sudah ada, tetapi tantangannya tidak mudah.

"Dari Bappenas, McKinsley, IMF, dan Bank Dunia, saya sudah dengar kalkulasi dan hitungannya, hampir mirip-mirip tetapi tantangannya itu juga tidak mudah," beber Kepala Negara.

Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia harus terus meningkatkan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Income (GNI) dan menurunkan tingkat kemiskinan untuk menuju visi Indonesia Emas 2045.

"Perkiraan kita (PNB, red), di tahun Indonesia Emas 2045 itu berada di angka US$23.000 sampai US$30.300 per kapita. Itu lompatannya. Tingkat kemiskinan sekarang ini meskipun sudah single digit yaitu di angka 9,57 persen, tetapi angka itu kita harus sampaikan masih tinggi dan di tahun 2045 diperkirakan di angka 0,5 sampai 0,8 persen,” tandas Presiden.

Selain Presiden, turut hadir dalam acara tersebut yakni Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

--- Guche Montero

Komentar