Breaking News

OPINI MELINTASI BATAS: PERJALANAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA DI MALAYSIA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMBENTUKNYA 18 Dec 2023 14:30

Article image
Chelsye Virginia Anggi Putri, mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Udayana. (Foto: Istimewa)
Faktor yang paling menonjol dari orang yang melakukan migran adalah faktor ekonomi.

Oleh Chelsye Virginia Anggi Putri

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Udayana

 

Migrasi internasional telah berkembang menjadi fenomena global yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Fenomena ini menunjukkan mobilitas tenaga kerja yang tinggi di seluruh dunia dan kompleksitas hubungan internasional yang terus berubah. Salah satu negara yang turut serta berpartisipasi dalam fenomena ini adalah Indonesia. Indonesia pada saat ini menempati urutan ke empat di Asia yang mengirimkan imigran ke luar negeri. Para imigran asal Indonesia memilih malaysia sebagai salah satu tempat tujuan mereka.

Menurut data dari Bank Indonesia and BNP2TKI, Malaysia menduduki peringkat pertama sebagau negara tujuan pertama bagi imigran Indonesia. Di antara 2,7 juta pekerja migran asal Indonesia di Malaysia, tercatat terdapat 1,6 juta pekerja yang melalui jalur resmi atau reguler, dan sisanya adalah pekerja migran non-reguler yang biasanya bekerja dalam sektor rumah tangga ataupun konstruksi, dan pertanian. Dengan begitu, dari data ini, kita bisa melihat perubahan pola tren migrasi yang terjadi pada saat ini (IOM Indonesia, 2023)

Pola tren migrasi internasional mengalami perubahan yang sangat signifikan. Hal ini dapat dilihat dari contoh migrasi yang dilakukan Indonesia ke Malaysia. Jika pada masa lalu, migrasi internasional umumnya terjadi dari negara berkembang ke negara maju yang disebabkan karena beberapa faktor seperti, ketimpangan ekonomi dan sosial antara negara maju dan negara berkembang. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tren migrasi internasional telah menjadi negara berkembang akan bermigrasi ke negera berkembang pula.

Ketika melakukan migrasi tentu terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang melakukannya. Dalam hal imigran Indonesia yang bermigrasi ke Malaysia terdapat beberapa faktor yang mendorong mereka untuk melakukan mobilisasi perpindahaan lintas negara ini. Mulai dari aspek ekonomi, sosial dan budaya, pendidikan, dan geografis.

Faktor yang paling menonjol dari orang yang melakukan migran adalah faktor ekonomi. Imigran asal Indonesia ini tentunya terdapat juga faktor-faktor yang telah mempengaruhinya untuk melakukan migrasi internasional. Di Indonesia, masih banyak penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Sehingga menyebabkan mereka mencari peluang untuk meningkatkan pendapatan mereka, salah satunya dengan bekerja di Malaysia. Tuntutan ekonomi dan juga ketimpangan ekonomi yang dihadapi mereka menjadi dasar dan motivasi mereka dalam melakukannya. Hal ini disebabkan karena harapan bagi orang-orang Indonesia untuk meningkatkan taraf hidup mereka dan mencapai masa depan yang lebih baik.

Malaysia memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi daripada Indonesia. Hal ini membuat Malaysia memiliki peluang ekonomi yang lebih baik bagi imigran asal Indonesia. Secara ekonomi, penduduk di Malaysia bisa dikatakan lebih sejahtera dibandingkan Indonesia, Tentu hal ini bisa dilihat melalui perbandingan pendapatan per kapita kedua negara. Dari tahun 1990 hingga 2016, selama26 tahun pendapatan Malaysia jauh diatas Indonesia. Pada tahun 2016 pedapatan Malaysia sebesar $25.668.88 sedangkan Indonesia berada di angka $10.764,55 atau setengah bagian dari pendapatan Malaysia (Lokadata) Dengan beitu banyak penduduk Indonesia yang lebih tertarik untuk mencarri kehidupan yang lebih baik di Malaysia. Keterbatasan  lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia, membuat para imigran ini lebih memilih untuk belerja di negara tetangga. Bukan hanya itu, bahkan terkadang upah yang diberikan Malaysia lebih banyak dibandingkan dengan Indonesia.

Faktor sosial dan budaya juga dapat menjadi pendorong orang-orang untuk mau  bermigrasi ke Malaysia. Bahasa Melayu yang digunakan Malaysia membuat orang Indonesia tertarik untuk ke Malaysia, karena merasa bahasa yang digunakan tidak terlalu jauh berbeda dengan Bahasa Indonesia, sehingga para imigran lebih mudah untuk beradaptasi nantinya. Mereka tak perlu repot-repot untuk mempelari bahasa asing yang sekiranya sangat berbeda dengan Bahasa Indonesia itu sendiri.

Faktor yang terakhir ialah geografis. Letak atau jarak antara Indonesia dan Malaysia yang cukup dekat dibandingkan negara tujuan migrasi lainnya dapat membuat orang-orang menjadi Malaysia sebagai negara tujuannya. Malaysia merupakan negara tetangga Indonesia yang berbatasan langsung dengan Pulau Kalimantan. Hal ini membuat proses migrasi dari Indonesia ke Malaysia menjadi lebih mudah dan juga terjangkau.

Dalam melakukan Migrasi Internasional tentu mengalami perubahan yang dirasakan para imigran maupun keluarganya yang berada di negara asal. Migrasi ini tentu dapat mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi imigran. Mulai dari perubahan gaya hidup, kondisi ekoomi yang mungkin saja semakin meningkat, kebutuhan-kebutuhan yang diperlukakan dapar tercapai. Dengan begitu juga pendidikan dari kelurga migran bisa terbantu dengan biaya yang dikirimkan dari hasil bekerja di Malaysia.

Bukan hanya dampak positif yang dapat dirasakan para pekerja tetapi, ada juga beberapa dampak negatif yang dirasakan. Terdapat 1,1 juta pekerja migran non reguler yang seringkali bekerja ddalam kondisi memprihatinka dalam sektor rumah tangga ataupun konstruksi. Seperti dari berita-berita yang di dapat, banyak juga kasus-kasus kekerasan yang didapat para pekerja di negara asal. Serta migrasi pekerja ilegal dari Indonesia ke Malaysia juga menyebabkan berbagai permasalahan sosial, seperti kesenjangan tenaga kerja, ketidakpastian hukum, dan akses terbatas ke layanan kesehatan dan pendidikan. Dikutip melalui laman resmi IOM Indonesia, Kepala Misi IOM Indonesia mengatakan bahwa “ migrasi akan menempatkkan para migran dalam kerentanan risiko seperti yang terlihat dalam banyak kasus pelanggara hak-hak pekerja dan perdagangan manusia yang dialami oleh pekerja migran Indonesia di Malaysia” (IOM Indonesia, 2023)

Untuk menangani permasalahan yang dihadapi para pekerja migran di Malaysia, pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk melindungi para pekerja. Pemerintah Indonesia bekerjasaa dengan organisasi internasional IOM (Organisasi Internasional untuk migrasi) guna mengadakan lokakarya konsultasi nasional multi-stakeholder, bukan hanya itu pada tahun 2022 silam Indonesia dan Malaysia juga menandatangani MoU mengenai penempatan dan perlindungan pekerja migran asal Indonesia di sektor domestik malaysia. Langkah-langkah yang dilakukan pemerintah Indonesia ini dapat dikatakan komitmennya dalam melibatkan berbagai pihak, termasuk lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menangani permasalahan perlindungan pekerja migran Indonesia di Malaysia.

 

Referensi

Auliya, G. (n.d.). Faktor-Faktor Pekerja Migra Indonesia Bekerja di Luar Negeri: Studi Kasus Kabupaten Sambas. Retrieved Desember 17, 2023, from

https://www.researchgate.net/publication/361865076_FAKTOR-

FAKTOR_PEKERJA_MIGRAN_INDONESIA_BEKERJA_DI_LUAR_NEGERI_STUDI_KASUS_KABUPATEN

_SAMBAS

Bergitha Yesika Marsel, N. S. (2022). Strategi Kebijkan Migrasi Internasional Pemerintah Jokowi Jilid I dalam Penanganan Human Trafficking. Global Political Studies Journal, 6 , 107-122.

doi:10.34010/gpsjournal.v6i2

Ilham Zien Pratama, M. M. (n.d.). Kerjasama ILO dan Indonesia Dalam Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Malaysia Lewat Program Decent Work Country Programmer (DCWP). Journal of Diplomacy and International Studies, 49-62.

IOM Indonesia. (2023, Oktober 25). Memperkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Malaysia.

Retrieved Desember 16, 2023, from https://indonesia.iom.int/id/news/memperkuat- perlindungan-pekerja-migran-indonesia-di-malaysia

Lokadata. (n.d.). PDB per Kapita Indonesia Malaysia 1990-2016. Retrieved Desember 17, 2023, from https://lokadata.beritagar.id/chart/preview/pdb-per-kapita-indonesia-dan-malaysia-1990-2016- 1530174296

Rabbani, N. H. (2022). Analisis Faktor-faktor yang Menyebabkan Penduduk Memutuskan Menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Dusun Bantir Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. 1-110.

https://www.bi.go.id/seki/tabel/TABEL5_30.pdf

 

Tags:
Migrasi

Komentar