Breaking News

UKM MenKopUKM: Hilirisasi Komoditas Unggulan Daerah Perluas Lapangan Kerja 16 Jul 2023 11:54

Article image
Pada tahun 2045, Indonesia diprediksi menjadi negara maju, dimanaa pendapatan perkapita harus tumbuh minimum mencapai 12.000 dolar AS, dari yang sebelumnya 4.500 dolar AS.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Hilirisasi komoditas unggulan daerah menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas dan memperluas lapangan kerja.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki saat memberikan sambutan dalam acara opening ceremony dan harvesting Gernas BBI dan BBWI di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat, (14/7/23).

Menteri Teten juga mengatakan, mengatakan pada tahun 2045, Indonesia diprediksi menjadi negara maju, dimanaa pendapatan perkapita harus tumbuh minimum mencapai 12.000 dolar AS, dari yang sebelumnya 4.500 dolar AS.

“Sekitar 97 persen lapangan kerja terserap pada segmen usaha mikro di sektor informal, karena itu kita diminta Presiden agar segera melakukan hilirisasi, selain mineral. Dengan melakukan hilirisasi berbasis perkebunan, pertaninan, dan kelautan, yang juga melibatkan koperasi dan UMKM, maka akan melahirkan lapangan kerja yang lebih berkualitas,” ungkap MenKopUKM.

Menteri Teten mengungkapkan, Indonesia kaya akan keunggulan domestiknya, sebagai contoh di Kalimantan, ada 10.000 ton rotan per bulan, namun yang hingga saat ini terserap ke dalam industri furnitur baru sebesar 10%. Terdapat juga tanaman obat-obatan lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai ekstrak untuk kebutuhan industri farmasi.

“Jika komoditas unggulan daerah bisa dihilirisasi dengan baik, ini akan membuka lapangan kerja. Jadi nanti kita akan bekerja sama dengan kepala daerah untuk menghadirkan investor, termasuk mengembangkan inovasi produknya,” ungkap Menteri Teten.

Gernas BBI dan BBWI Kalteng

Menteri Teten menambahkan, suksesnya program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBWI) menjadi pemantik dalam menumbuhkan semangat bukan hanya bagi kementerian/lembaga dan BUMN dalam mengalokasikan belanja APBN 40 persen namun juga meningkatkan penggunaan produk lokal di kalangan masyarakat.

“Peran pemerintah daerah sangat strategis dalam mendukung suksesknya Gernas BBI dan Gernas BBWI. Dengan begitu kita bisa semakin optimistis ekonomi Indonesia semakin kuat, karena konsumsi masyarakat dalam penggunaan produk lokal meningkat, juga belanja pemerintah,” ungkap Menteri Teten.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, Gernas BBI dan BBWI menjadi upaya untuk membangun Indonesia yang kuat dan berdaya saing di kancah internasional.

“Dengan membangkitkan semangat kebanggaan produk Indonesia dan pariwisata di tanah air, kita perkuat fondasi pembangunan ekonomi, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan memperkuat indentitas sebagai bangsa yang kreatif dan berbudaya,” ungkap Sandiaga Uno.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menambahkan, dalam upaya memajukan ekonomi bangsa, peran serta UMKM tak bisa dilepaskan, sehingga ke depan diperlukan peningkatakan kapasitas, inovasi, dan kreasi pelaku UMKM.

“Inovasi dan kreativitas perlu untuk memajukan ekonomi bangsa dan UMKM. Hal ini bertujuan agar produk unggulan kita bisa bersaing dan kita pasarkan secara nasional bahkan internasional,” ungkap Perry Warjiyo.

Sebagai penutup, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo yang mengatakan, aktivitas perekonomian sempat terkendala saat pandemi. Hadirnya kegiatan Gernas BBI dan BBWI diharapkan dapat membangkitkan perekonomian di Provinsi Kalimantan Tengah.

“Potensi yang dihadirkan Gernas BBI dan BWI luar biasa. Kami berharap ajang ini dapat terus berlanjut lewat dukungan berbagai pihak, terutama dari Pemerintah Pusat untuk bisa terus memotivasi dan mendukung UMKM di wilayah kami,” tutup Edy Pratowo.***

--- Sandy Javia

Komentar