TAJUK Nasionalisme Kemanusiaan 20 Mar 2017 08:20
DALAM sebuah kesempatan, Bung Karno pernah mengutip perkataan salah satu pemimpin (spiritual) India Mahatma Gandhi: My nationalism is humanity. Nasionalisme di mata Bung Karno selalu terikat dengan kemanusiaan.
Dalam pidatonya di Sidang BPUPK I Juni 1945, Soekarno mewanti-wanti adanya bahaya yang tersirat dalam nasionalisme. “Bahayanya adalah mungkin orang akan meruncingkan nasionalisme menjadi chauvinisme, sehingga menjadi Indonesia uber Alles,” ujar Soekarno. Nasionalisme dapat berpotensi menjadi ikatan identitas tertutup yang mengerikan, seperti nasionalisme Jerman pada zaman Adolf Hitler dengan semboyan Deutschland uber Alles. Kita tahu bahwa nasioalisme Jerman ini bertanggung jawab atas pembunuhan massal terbesar sepanjang sejarah kepada enam juta orang Yahudi.
Karena itu, Bung Karno mengatakan nasionalisme harus membuka dirinya prinsip kemanusiaan. Nasionalisme kita harus mengarah pada penghargaan terhadap martabat rakyat Indonesia sebagai manusia yang bermartabat. Kemanusiaan membuka sekat-sekat ketertutupan relasi antar sesama manusia Indonesia dan juga relasi antar manusia Indonesia dengan manusia dari negara lainnya. Karena itu nasionalisme menjadi kesempatan memperjuangkan terwujudnya kemanusiaan secara universal yang tercapai melalui upaya untuk memperjuangkan perdamaian dan keadilan dunia, dan juga memuliakan hak asasi manusia.
Namun, nasionalisme kita bukanlah kosmopolitanisme dalam arti tidak menekankan adanya kebangsaan.”Internasionalisme tidak akan tumbuh subur kalau tidak berakar dalam buminya nasionalisme. Nasionalisme tidak akan hiddup subr kalau tidak hidup dalam tamansarinya internasionalisme,” ujar Bung Karno. Prinsip kemanusiaan dapat merupakan sintesis kreatif antara tradisi kebudayaan bangsa Indonesia dengan tradisi kemanusiaan.
Prinsip kemanusiaan dapat merupakan sintesis kreatif antara tradisi kebudayaan bangsa Indonesia dengan tradisi kemanusiaan bangsa-bangsa.
Dengan demikian, sikap etis dari nasionalisme adalah kemanusiaan. Artinya, kita tidak hanya asal mencintai bangsa. Cinta kepada bangsa diwujudkan dalam komitmen praktis untuk terjun menegakkan kemanusiaan, seperti membantu para korban bencana, menghargai martabat sesama manusia Indonesia yang berbeda, dan memperjuangkan keadilan sosial. Kemanusiaan menembus batas-batas perbedaan di antara kita.
Kita harus terlibat dalam orientasi nasionalisme kemanusiaan di manapun berada!
Salam Redaksi IndonesiaSatu.co
Komentar