Breaking News

TAJUK Memperkuat Komitmen Konservasi 28 Jul 2025 08:12

Article image
Mari kita jaga lingkungan. (Foto: Ist)
Negara wajib memastikan agar menjadi pelopor terdepan konservasi, bukan sebaliknya.

Setiap tanggal 28 Juli, kita merayakan Hari Konservasi Alam Sedunia (World Nature Conservation Day).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konservasi adalah pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan serta kemusnahan dengan jalan pengawetan dan pelestarian.

Namun, saat ini, konservasi meluas maknanya bukan hanya tentang pelestarian, tetapi juga tentang pemanfaatan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan untuk kepentingan manusia dan lingkungan. 

Dikutip dari laman Days of the Year, peringatan Hari Konservasi Alam Sedunia merupakan wujud kepedulian terhadap krisis lingkungan yang terus mengancam ekosistem global. Peringatan ini lahir dari kesadaran berbagai komunitas dan organisasi lingkungan akan pentingnya konservasi sebagai langkah nyata untuk melindungi bumi dari kerusakan yang semakin parah.

Peringatan Hari Konservasi Alam Sedunia harus mendorong seluruh masyarakat global untuk terlibat dalam aksi nyata mencegah perusakan alam, melakukan pemulihan ekosistem lingkungan, serta terus melestarikan lingkungan.

Data kerusakan lingkungan tidak berbohong. Di negara kita, misalnya, laju perusakan hutan atau deforestasi tertinggi dalam sejarah Indonesia terjadi pada periode 1996-2000, mencapai 3,5 juta hektare per tahun, demikian menurut data Kementerian Kehutanan.

Deforestasi disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pembukaan lahan untuk perkebunan, pertambangan, dan pemukiman, serta kebakaran hutan. 

Pada saat serentak, pencemaran sungai, laut, dan udara terus bertambah. Hal ini menyebabkan bencana banjir, tanah longsor, kekeringan ekstrem, dan gelombang panas ekstrem. Salah satu akibat paling nyata adalah hilangnya keanekaragaman hayati.

Maka peringatan Hari Konservasi Alam Sedunia tidak boleh hanya seremonial. Setiap kita secara individu perlu mengambil tindakan nyata mulai dari diri. Hal-hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon, serta mengurangi pemakaian sampah plastik.

Terutama kita harus berani mengawasi kebijakan negara agar tidak merusak lingkungan seperti mengawasi perlindungan kawasan hutan, moratorium pemberian izin baru, penerapan pengelolaan lahan berkelanjutan, serta penegakan hukum terhadap perusakan hutan.

Negara wajib memastikan agar menjadi pelopor terdepan konservasi, bukan sebaliknya.

Salam Redaksi IndonesiaSatu.co

Komentar