BUDAYA Pimpin Misa Inkulturasi Reba Ngada 2025, Ini Pesan Uskup Budi Kleden 08 Mar 2025 01:33
“Reba mengingatkan kita akan jati diri kita, bahwa kita punya asal, serentak kita hidup di sini, di tengah masyarakat yang majemuk ini. Bahwa di sini, nilai Reba itu diperhadapkan dengan berbagai tawaran nilai yang lain, yang tidak jarang bertentangan de
JAKARTA, IndonesiaSatu.co-- Uskup Agung Ende, Mgr.Paulus Budi Kleden, SVD memberi pesan mendalam saat memimpin Misa Inkulturasi Reba Ngada Jakarta 2025 yang digelar di Anjungan Taman Mini Indonesia Indah (TMNI), Jakarta, awal Maret lalu.
Dalam kotbahnya, Uskup Budi Kleden mengatakan bahwa Reba memanggil kita dari rutinitas, dari kesibukan keseharian kita, untuk datang berkumpul bersama merayakan syukur bersama-sama.
“Reba memanggil kita untuk duduk bersama, untuk berdekatan. Reba memanggil para leluhur yang dalam Tuhan senantiasa berziarah bersama kita. Reba tidak hanya memanggil kita pulang kampong atau berjumpa dengan saudara-saudari seasal yang ada di diaspora. Lebih dari itu, Reba memanggil kita, sebagai pewaris dan penerus tradisi ini,” kata Uskup Budi.
Uskup Budi mengatakan bahwa Reba mengingatkan akan rumah adat kita, akan kampung kita, akan apa yang kita pelajari di rumah adat itu, akan petunjuk dan nasihat para leluhur, akan ajaran yang diwariskan oleh mereka yang mendahului kita.
“Reba mengingatkan kita akan jati diri kita, bahwa kita punya asal, serentak kita hidup di sini, di tengah masyarakat yang majemuk ini. Bahwa di sini, nilai Reba itu diperhadapkan dengan berbagai tawaran nilai yang lain, yang tidak jarang bertentangan dengan apa yang hendak kita rayakan dan kita warisi dalam peristiwa dan perayaan Reba itu,” katanya.
Uskup Budi melanjutkan, Reba mengingatkan bahwa sebagai orang-orang yang datang dari sana, kita dibentuk oleh Yang Sana, serentak sebagai yang hidup di sini, kita mesti terbuka dan melebur dengan mereka yang ada di sini.
“Reba mengutus, sebagai sebuah ritual Reba tidak selesai di sini, tetapi mengutus kita untuk meneruskan hidup dan kerja kita, dalam keluarga di tengah masyarakat. Reba mengutus untuk dengan kaki yang sudah dikuatkan dan pikiran yang telah dijernihkan, dengan hati yang dilapangkan dan batin yang dijernihkan, kita teruskan ziarah kita menjadi pewarta harapan bagi orang-orang kita di tanah asal kita, tetapi juga mereka yang hidup berdampingan dengan kita hari ini di sini,” pesan Uskup Budi dalam kotbahnya.
--- Guche Montero
Komentar