Breaking News

INTERNASIONAL Roman Gofman Ditunjuk sebagai Kepala Badan Intelijen Mossad 06 Dec 2025 00:01

Article image
Roman Gofman ditunjuk sebagai kKepala Badan Intelijen Mossad. (Foto: REUTERS)
Gofman merupakan pejabat yang dikenal dekat dengan Netanyahu.

ISRAEL, IndonesiaSatu.co-- Perdana Menteri Israel,  Benjamin Netanyahu, menunjuk Sekretaris Militer, Mayor Jenderal Roman Gofman sebagai kepala badan intelijen Mossad yang baru.

Penunjukan itu dilakukan pada Kamis (4/12/2025) waktu setempat, melalui pernyataan resmi kantor Netanyahu.

"Setelah mewawancarai berbagai kandidat, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memutuskan menunjuk Sekretaris Militer Mayor Jenderal Roman Gofman sebagai Direktur Mossad Israel," demikian pernyataan kantor PM Netanyahu, seperti dikutip Anadolu Agency dari CNN, Jumat (5/12/2025). 

Gofman akan menggantikan David Barnea yang akan habis selesai masa jabatannya pada Juni 2026 mendatang.

Channel 12 Israel melaporkan, penunjukan Gofman, yang merupakan orang luar Mossad, mengindikasikan bahwa Netanyahu mengabaikan dua kandidat yang diusulkan Barnea.

Gofman merupakan pejabat yang dikenal dekat dengan Netanyahu. 

Selama menjabat sejak 2024, ia melakukan perjalanan atas nama Netanyahu dan mengawasi pelaksanaan arahan Netanyahu di Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Gofman memulai dinasnya di Korps Lapis Baja IDF pada 1995. Ia kemudian menjabat sebagai komandan tank di Brigade Lapis Baja ke-188.

Pada 2011, Gofman memimpin Batalyon ke-75 Brigade Lapis Baja ke-7, dan pada 2013 menjabat sebagai perwira operasi Divisi ke-36.

Pada 2015, Gofman memimpin Brigade Regional Etzion di Tepi Barat, termasuk selama gelombang besar serangan teror. Kemudian pada 2017, ia kembali ke Korps Lapis Baja untuk memimpin Brigade Lapis Baja ke-7.

Pada 2020, Gofman diangkat sebagai komandan Divisi Regional "Bushan" ke-210, yang bertanggung jawab atas perbatasan dengan Suriah.

Selama masa itu, ia tersandung kontroversi karena menyetujui penugasan seorang remaja di bawah umur dalam operasi militer.

Kasus ini membuatnya berpotensi menghadapi hukum karena pada Maret lalu, Pertahanan Militer IDF meminta jaksa militer membuka penyelidikan terhadap Gofman terkait perekrutan sang bocah.

Gofman sendiri telah mengakui tidak tahu bahwa remaja itu masih di bawah umur. 

--- Guche Montero

Komentar