PENDIDIKAN SBY Sampaikan Empat Strategi Utama Pembangunan Ekonomi Pertanian 07 Nov 2025 16:05
Dulu pembangunan ekonomi selalu diajarkan berorientasi pada manusia (human oriented), namun kini harus dilengkapi dengan orientasi terhadap lingkungan.
BOGOR, IndonesiaSatu.co - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Prof Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyampaikan empat pesan penting tentang arah pembangunan ekonomi pertanian dalam Kuliah Umum Peringatan 50 Tahun Program Studi Pascasarjana Ilmu Ekonomi Pertanian (EPN), Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University, Rabu (6/11).
Dalam kuliahnya yang bertajuk “What Can Agriculture Do for Economic in Indonesia”, SBY menekankan empat strategi utama pembangunan ekonomi pertanian, yaitu kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, kemakmuran (prosperity), keberlanjutan (sustainability), dan keadilan sosial (social justice).
Menurutnya, keempat prinsip ini bersifat universal dan relevan lintas waktu serta lintas negara.
“Dulu pembangunan ekonomi selalu diajarkan berorientasi pada manusia (human oriented), namun kini harus dilengkapi dengan orientasi terhadap lingkungan,” ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya peran sektor pertanian dalam menciptakan kemakmuran masyarakat, membuka lapangan kerja, dan menjaga keberlanjutan ekonomi nasional.
Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Prof Rachmat Pambudy menegaskan arah pembangunan di era Presiden Prabowo sudah sangat jelas, yaitu program utama pemerintah melalui pangan energi dan air.
“Program pertanian dan pangan sudah dipikirkan Presiden sejak menjabat sebagai ketua umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia),” ujarnya.
Sedangkan Rektor IPB University, Prof Arif Satria, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran dua tokoh nasional, Presiden SBY dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (PPN/Bappenas), Prof Rachmat Pambudy.
Ia menegaskan bahwa masa depan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sangat bergantung pada kekuatan riset dan inovasi, kewirausahaan, serta kualitas sumber daya manusia (human capital).
“Indonesia saat ini berada di posisi ke-55 dalam Global Innovation Index. Semakin tinggi indeks inovasi global sebuah negara, semakin tinggi pula GDP (gross domestic bruto) per kapitanya. Karena itu, penting bagi ekonomi pertanian untuk terus menawarkan perspektif baru dan solusi terhadap tantangan masa kini dan masa depan,” jelas Arif.
Ia juga mengungkapkan arah baru inovasi IPB University yang kini bertransformasi dari pendekatan riset berbasis Industry 4.0 menuju Society 5.0, dengan menekankan integrasi antara presisi, keberlanjutan, kemanusiaan, dan ketangguhan. *
--- F. Hardiman
Komentar