Konferensi Waligereja Meksiko dalam sebuah pernyataan menerangkan bahwa pihaknya mengutuk pembunuhan García dan meminta pihak berwenang untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab.

MEXICO CITY, IndonesiaSatu.co — Seorang imam Gereja Katolik Roma dibunuh di negara bagian Michoacan, Meksiko barat. Ini merupakan kasus pembunuhan kesembilan yang menimpa para imam Katolik selama pemerintahan Presiden Andrés Manuel López Obrador.

The Associated Press melaporkan, pusat Multimedia Katolik gereja mengidentifikasi imam itu sebagai Pastor Javier García Villafaña, yang telah ditugaskan ke paroki Capacho di Huandacareo hanya satu bulan sebelumnya.

Kantor kejaksaan negara bagian Michoacan mengatakan bahwa pada bagian tubuh García terdapat beberapa luka tembak dan mayatnya ditemukan di dalam kendaraan.

Pembunuhan itu terjadi satu hari setelah Konferensi Waligereja Meksiko menyatakan solidaritas dan mengutuk serangan terhadap Monsinyur Faustino Armendáriz Jiménez, Uskup Agung Negara Bagian Durango di utara.

Pada hari Minggu (21/5/2023), seorang lelaki tua mencoba menikam Armendáriz di katedral Durango. Uskup agung lolos tanpa cedera.

Konferensi Waligereja Meksiko dalam sebuah pernyataan menerangkan bahwa pihaknya mengutuk pembunuhan García dan meminta pihak berwenang untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab.

“Ini adalah pengingat yang menyakitkan dari situasi serius yang kita hadapi sebagai masyarakat, di mana kejahatan terorganisir dan impunitas terus mengancam kehidupan dan keselamatan begitu banyak orang,” kata pernyataan itu.

Pusat Multimedia Katolik dalam pernyataannya menyebutkan bahwa García ditembak saat mengemudi di dekat Capacho di tepi danau Cuitzeo.***

--- Simon Leya