Breaking News

PERIKANAN Akademisi: Pulau-pulau Kecil Pusat Kemajuan Mewujudkan Ekonomi Biru yang Berkelanjutan 18 Sep 2025 17:21

Article image
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University menyelenggarakan The 6th International Conference on Marine Sciences (ICMS) di IPB International Convention Center (IICC), Bogor (17–18/9). (Foto: IPB University)
Dalam kesempatan itu, Guru Besar Ekologi Pesisir dan Laut IPB University, Prof Dietriech G Bengen, menyoroti posisi strategis pulau-pulau kecil dalam mewujudkan ekonomi biru Indonesia.

BOGOR, IndonesiaSatu.co - Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University menyelenggarakan The 6th International Conference on Marine Sciences (ICMS) di IPB International Convention Center (IICC), Bogor (17–18/9). 

Dalam kesempatan itu, Guru Besar Ekologi Pesisir dan Laut IPB University, Prof Dietriech G Bengen, menyoroti posisi strategis pulau-pulau kecil dalam mewujudkan ekonomi biru Indonesia. 

“Pulau-pulau kecil bukanlah wilayah terpencil yang terpinggirkan, melainkan pusat kemajuan untuk mewujudkan ekonomi biru yang berkelanjutan,” ujarnya di hadapan ratusan peneliti, akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan dari dalam dan luar negeri.

Prof Dietriech menambahkan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar memiliki lautan luas dan ribuan pulau kecil yang justru harus dilihat sebagai kekuatan bangsa. 

“Mari kita lihat pulau-pulau kecil sebagai laboratorium hidup untuk masa depan, di mana ilmu pengetahuan, teknologi, kebijakan, dan kearifan lokal bersatu demi keberlanjutan,” ujarnya.

Konferensi bertema “Advancing Marine Sciences for a Sustainable Blue Economy”  ini dibuka oleh Lead Specialist GEF Agency WWF Heike Lingertat.

Turut hadir Dr I Nyoman Radiarta (Kementerian Kelautan dan Perikanan) serta sejumlah pembicara internasional, seperti Dr Huang Wen-Chien (National Sun Yat-sen University, Taiwan), Prof Waka Sato-Okoshi (Tohoku University, Jepang), dan Dr Nils Krueck (University of Tasmania, Australia).

Dekan FPIK IPB University, Prof Ferdinan Yulianda dalam sambutannya menekankan bahwa ICMS-6 merupakan bukti komitmen IPB University untuk menguatkan peran ilmu pengetahuan dalam pembangunan berkelanjutan. 

“Konferensi ini bukan hanya forum akademik, tetapi juga ruang bersama untuk mencari solusi nyata terhadap tantangan kelautan Indonesia dan dunia,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa kerja sama lintas disiplin dan lintas negara sangat dibutuhkan untuk menjawab kompleksitas persoalan laut. “Ekonomi biru hanya bisa terwujud bila kita mampu menggabungkan inovasi ilmiah, kebijakan yang tepat, serta keterlibatan masyarakat. Tidak ada satu pihak pun yang bisa berjalan sendiri,” kata Prof Ferdinan.

Menurutnya, ICMS menjadi momentum penting untuk menyatukan visi menuju pengelolaan laut yang lebih bijak. “Melalui forum ini, kita berharap lahir pemikiran-pemikiran strategis yang dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai negara maritim besar dengan laut sebagai pusat kemajuan,” tuturnya.

ICMS ke-6 berlangsung selama dua hari dengan ratusan presentasi oral maupun poster yang membahas isu perubahan iklim, keanekaragaman hayati laut, kawasan konservasi, teknologi kelautan, serta ekonomi biru. *


--- F. Hardiman

Komentar