Breaking News

NASIONAL Apresiasi Hasil Negosiasi Tarif Impor Hingga 19 Persen, Senator AWK: Diplomasi Presiden Prabowo Luar Biasa 18 Jul 2025 23:08

Article image
Wakil Ketua Komite II DPD RI, Angelius Wake Kalo (AWK). (Foto: Dok. Ist)
Program-program seperti kemandirian nasional, kemandirian energi yang saat ini sedang dikerjakan oleh pemerintah Presiden Prabowo patut didukung," tandas AWK.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co-- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Angelius Wake Kalo (AWK), mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto yang berhasil bernegosiasi dan melobi Presiden AS, Donald Trump sehingga tarif impor barang Indonesia ke AS dapat diturunkan dari 32 persen menjadi 19 persen.

"Ini menunjukkan kemampuan diplomasi yang luar biasa dari Presiden Prabowo Subianto sehingga mampu menurunkan tarif impor dari 32 persen menjadi 19 persen. Jadi, ada penurunan 13 persen," ujar Senator AWK usai Sidang Paripurna DPD RI, Jakarta, Jumat (18/7/2025). 

Senator AWK menilai, Presiden Donald Trump begitu ganas terhadap penetapan tarif impor di semua negara yang menggunakan produk Amerika Serikat (AS).

Dia mengakui bahwa sadar atau tidak, ada ketergantungan sebagian negara terhadap produk AS yang sangat tinggi.

“Ini soal kemandirian nasional yang hampir semua negara belum terwujud sehingga ketergantungan produk impor, khususnya dari AS itu masih sangat tinggi,” ujar AWK.

Namun, demikian, lanjut AWK, ketika Presiden Trump menetapkan tarif impor yang tinggi, tentu berimbas pada goncangan ekonomi yang luar biasa dari negara-negara yang mengimpor produk dari AS.

“Pada saat bersamaan, Presiden Prabowo melakukan lobi dan negosiasi. Hasilnya adalah angka penurunan yang maha dahsyat; turun 13 persen (dari 32 ke 19 persen),” apresiasi Senator AWK. 

Wakil Ketua Komite II DPD RI ini menjelasakan dampak ekonomi Indonesia terkait penurunan tarif impor AS kepada Indonesia.

"Sudah pasti, harga barang yang semestinya naik apabila tarif 32 persen, minimum kali ini kenaikan tidak seberapa karena hanya 19 persen,” terangnya.

Sementara itu, pada saat bersamaan di negara-negara lain, katanya, angkanya akan pasti jauh lebih mahal.

Menurutnya, ke depan harga barang yang sama di negara lain dengan di Indonesia tentu akan berbeda. Sebab tarif impor yang diberlakukan AS ke Indonesia itu berbeda.

"Kita bersyukur mendapat tarif yang rendah ketimbang masih tetap 32 persen,” imbuhnya.

Lebih lanjut, AWK menyampaikan ada pesan penting dari gejolak tarif tersebut. 

Senator AWK berpandangan bahwa persoalan tarif tersebut harus menjadi momentum untuk membangun kemandirian nasional, kedaulatan pangan, hingga kedaulatan energi.

“Ini harus mulai berpikir mengurangi impor. Ketergantungan ke negara-negara lain harus kita kurangi demi membangun kemandirian nasional dan kedaulatan energi,” katanya.

"Program-program seperti kemandirian nasional, kemandirian energi yang saat ini sedang dikerjakan oleh pemerintah Presiden Prabowo patut didukung," tandasnya. 

--- Guche Montero

Komentar