Breaking News

EKONOMI BI: Inflasi November 2022 Masih Berada di Bawah Prakiraan Awal 05 Dec 2022 12:26

Article image
Perkembangan positif inflasi IHK ini tidak terlepas dari pengaruh sinergi kebijakan yang makin erat antara pemegang kepentingan

JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Inflasi IHK pada November 2022 tercatat rendah sebesar 0,09%, meskipun lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumya yang mengalami deflasi 0,11% (mtm).

Realisasi inflasi (mtm) tersebut didorong oleh deflasi kelompok volatile food sejalan dengan pola musimannya. Sementara itu, inflasi kelompok inti dan administered prices menurun.

Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara tahunan tercatat 5,42% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 5,71% (yoy).

Selain itu, Inflasi pada tahun 2023 diprakirakan akan menurun dan kembali ke dalam sasaran 3,0±1%?. Untuk itu, sinergi kebijakan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia akan terus diperkuat untuk memastikan inflasi agar segera kembali ke sasaran yang telah ditetapkan.

Selanjutnya, Inflasi inti tercatat sebesar 0,15% (mtm), sedikit menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,16% (mtm).

Secara tahunan, inflasi inti November 2022 tercatat sebesar 3,30% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 3,31% (yoy).

Bank Indonesia akan memperkuat respons kebijakan moneter untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi dan memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 3,0±1% lebih awal yaitu ke paruh pertama 2023.

Sementara itu, Kelompok volatile food masih mengalami deflasi sebesar 0,22% (mtm) sejalan dengan pola musiman, dimana pada bulan sebelumnya juga mencatat deflasi sebesar 1,62% (mtm).

Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh deflasi aneka cabai didukung oleh panen di daerah sentra produksi, serta didukung oleh langkah-langkah pengendalian harga yang ditempuh oleh Pemerintah Pusat dan Daerah, Bank Indonesia, dan mitra strategis lainnya melalui TPIP-TPID dan GNPIP.

Secara tahunan, kelompok volatile foods mengalami inflasi sebesar 5,70% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 7,19% (yoy).

Yang terakhir, Inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 0,14% (mtm), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang mencapai 0,33% (mtm).

Penurunan inflasi terutama disebabkan oleh penurunan tarif angkutan udara seiring dengan berlanjutnya kebijakan relaksasi biaya Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U) di bandara yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan dan dampak lanjutan penyesuaian harga BBM bersubsidi terhadap angkutan darat yang menurun.

Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices juga mengalami penurunan menjadi 13,01% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 13,28% (yoy).***

--- Sandy Javia

Tags:
BI inflasi

Komentar