Breaking News

POLITIK Bila Ada Reshuffle Kabinet, PKPI Sodorkan Diaz Hendropriyono 30 Jun 2020 10:51

Article image
Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Diaz Hendropriyono. (Foto: JawaPos.com)
Putra A.M. Hendropriyono itu menjadi staf khusus Presiden Jokowi sejak periode pemerintahan yang pertama lalu.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Ketua Bidang Komunikasi Publik Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sonny Tulung mengungkapkan, jika diminta menyodorkan nama, dirinya menyebut Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono layak menjadi menteri.

Sony merespon berita kejengkelan Jokowi terhadap sejumlah menterinya dalam sebuah rapat bersama para pembantunya. Dalam rapat itu, Jokowi mengancam akan merombak kabinetnya karena kecewa para menterinya bekerja biasa-biasa saja di masa krisis karena wabah virus corona.

Sonny mengaku tak tahu apakah sudah ada pembicaraan terkait reshuffle di internal koalisi. Menurut Sonny, rekam jejak Diaz sangat jelas dan memadai untuk menjadi pembantu presiden. Putra A.M. Hendropriyono itu menjadi staf khusus Presiden Jokowi sejak periode pemerintahan yang pertama lalu.

Sonny juga menyebut Diaz juga masih muda, 41 tahun, sehingga segar dan energik. Meski begitu, PKPI menyerahkan keputusan merombak cabinet itu kepada Presiden.

"Kalau Ketum kami yang terpilih bagus, tapi siapa pun yang dipilih Presiden Jokowi kami tetap mendukung," kata mantan presenter kuis televisi 'Famili 100' ini. ” seperti dilansir Tempo.co. Sonny menyarankan agar menteri pengganti harus yang muda, yang energik.

PKPI, kata Sonny mendukung jika Jokowi berniat akan rombak kabinet.

"Kami mengapresiasi apa yang Pak Jokowi lakukan jika memang seharusnya merombak kabinet yang dirasa perlu," kata Ketua Bidang Komunikasi Publik Sonny Tulung kepada Tempo, Senin (29/6/2020) malam.

Sonny menilai kejengkelan Presiden Joko Widodo terhadap sejumlah menterinya dalam rapat yang videonya dipublikasikan, sebagai hal wajar.

PKPI menilai sekarang adalah saat yang tepat jika Jokowi ingin rombak kabinet. Menurut Sonny, Jokowi sudah berada di periode kedua pemerintahannya sehingga semestinya tak ada beban politik lagi.

Jokowi, kata dia, memerlukan orang-orang yang cepat, tanggap, dan proaktif serta sekuat tenaga membantu mengatasi persoalan pandemi Covid-19 saat ini. Tak ada salahnya menteri-menteri yang tak memuaskan dicopot dari jabatannya.

Masih banyak juga calon-calon lain yang bisa diberi kesempatan. “Mungkin yang muda-muda."

--- Simon Leya

Komentar