Breaking News

INTERNASIONAL Dampak Serangan Gas, Suriah Dibombardir Puluhan Rudal Tomahawk AS 07 Apr 2017 13:52

Article image
Serang 20 Target di Suriah, AS Gunakan Rudal Tomahawk. (Foto: Reuters)
Trump menegaskan serangan ini demi kepentingan keamanan nasional vital Amerika Serikat dalam mencegah dan menghalau penyebaran dan penggunaan senjata kimia berbahaya. 

WASHINGTON, IndonesiaSatu.co – Militer Amerika Serikat (AS) menembakkan puluhan peluru kendali ke pangkalan udara yang digunakan pasukan Suriah pada Jumat (7/4/2017) pagi, sebagai jawaban AS terhadap serangan gas beracun ke daerah yang dikuasai pemberontak, Selasa (4/4/2017) lalu.

Seperti diberitakan Reuters, sekitar 50 rudal Tomahawk diluncurkan dari dua kapal perang Angkatan Laut AS --USS Porter dan USS Ross-- di Laut Mediterania timur  dengan membidik berbagai target, mulai landasan, pesawat tempur, sampai stasiun pengisian bahan bakar pesawat, di Pangkalan Udara Shayrat.

Dampak dari serangan yang dilancarkan pukul 8:45 waktu setempat (Jumat 8.45 pagi WIB), belum diketahui pasti. Menurut televisi pemerintah Suriah, "agresi Amerika" telah membidik sebuah pangkalan militer Suriah, namun serangan itu akan terpatahkan.

Puluhan rudal itu ditembakan setelah Presiden AS Donald Trump memerintahkan militernya untuk melancarkan serangan peluru kendali ke sebuah pangkalan udara Suriah yang menjadi asal serangan senjata kimia maut diluncurkan.

"Malam ini saya memerintahkan serangan militer ke pangkalan udara di Suriah yang menjadi asal serangan kimia diluncurkan. Serangan ini demi kepentingan keamanan nasional vital Amerika Serikat dalam mencegah dan menghalau penyebaran dan penggunaan senjata kimia berbahaya," kata Trump dari resortnya di Mar-a-Lago saat menjamu Presiden China Xi Jinping.

Trump menyebut aksinya ini untuk kepentingan keamanan nasional Amerika dalam melawan Presiden Suriah Bashar al-Assad. "Upaya bertahun-tahun sebelumnya untuk mengubah prilaku Assad telah sama sekali gagal dan secara dramatis gagal," kata Trump.

Trump memerintahkan serangan rudal ini sehari setelah dia menuduh Assad ada di balik serangan senjata kimia pekan ini yang menewaskan paling sedikit 70 orang yang kebanyakan darinya anak-anak, di kota Khan Sheikhoun. Pemerintah Suriah membantah berada di belakang serangan itu.

"Tak dapat dibantah lagi bahwa Suriah telah menggunakan senjata kimia terlarang, melanggar kewajiban-kewajibannya di bawah konvensi senjata kimia dan mengabaikan Dewan Keamanan PBB," kata Trump.

Tanggapan relatif cepat terhadap serangan senjata kimia terjadi setelah Trump dihadapkan pada banyak masalah global, mulai Korea Utara sampai China, Iran dan ISIS. Trump ingin mengirimkan pesan baik kepada sekutu maupun musuhnya bahwa dia tak segan menggunakan kekuatan militer jika dirasa perlu.

Reuters pun memberi catatan bahwa dalam menghadapi krisis kebijakan luar negeri terbesarnya sejak dilantik Januari lalu, Trump mengambil langkah kebijakan paling keras dalam enam tahun perang saudara Suriah. Dan itu juga berarti menempatkan dia dalam risiko besar berhadapan dengan Rusia dan Iran yang merupakan dua sekutu utama Assad.

--- Sandy Javia

Komentar