BUDAYA Gelar Pawai Budaya, Forum Perempuan Diaspora NTT Jakarta Serukan Penolakan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di NTT 25 Mar 2025 22:20
"Kami berharap aksi ini dapat menggugah kesadaran publik untuk tidak tinggal diam terhadap segala realita kekerasan seksual yang semakin meningkat, khususnya di NTT," ujar Ketua Forum Perempuan NTT Diaspora Jakarta, Sere Aba.
JAKARTA, IndonesiaSatu.co-- Forum Perempuan Diaspora Nusa Tenggara Timur (NTT) di Jakarta menggelar Pawai Budaya dalam rangka Car Free Day (CFD) di Jakarta, Minggu (23/3/2025).
Dalam acara tersebut, Forum Perempuan Diaspora NTT yang kompak mengenakan busana putih dan sarung motif daerah, menyerukan “Menolak segala bentuk Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di NTT dan seluruh Indonesia.”
Pawai budaya yang dimulai sejak pukul 07:00 WIB itu menempuh rute dari Bundaran HI menuju Sarinah, Jakarta Pusat.
Pawai ini berlangsung dengan aksi diam sepanjang perjalanan, menyampaikan pesan penting mengenai penolakan terhadap kekerasan seksual.
Kegiatan tersebut juga sebagai respon atas kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh mantan Kapolres Ngada, Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja (FWLS), sekaligus menggalang kesadaran publik agar terus mengawal penanganan kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di NTT.
Dalam seruannya, Forum Perempuan Diaspora NTT Jakarta menyatakan:
Pertama, mengecam dan mengutuk tindakan kekerasan seksual yang dilakukan oleh mantan Kapolres Ngada, Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja (FWLS).
Kedua, menuntut hukuman yang tegas bagi pelaku berupa hukuman kebiri dan penjara seumur hidup serta Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dari institusi Kepolisian.
Ketiga, memberikan perlindungan dan pemulihan hak korban untuk memastikan hak-hak korban kekerasan seksual dipenuhi dan dilindungi.
Keempat, menuntaskan semua kasus kekerasan seksual pada anak dan perempuan yang terjadi di Nusa Tenggara Timur.
Kurang lebih 200 peserta yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat diaspora Nusa Tenggara Timur di Jakarta turut berpartisipasi dalam Pawai Budaya ini.
Kegiatan ini juga menjadi tanda solidaritas sekaligus bentuk nyata dari komitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak di NTT.
"Kami berharap aksi ini dapat menggugah kesadaran publik untuk tidak tinggal diam terhadap segala realita kekerasan seksual yang semakin meningkat, khususnya di NTT," ujar Ketua Forum Perempuan Diaspora NTT Jakarta, Sere Aba.
Selain itu, lanjut Sere Aba, Forum juga meminta agar pemerintah, aparat kepolisian, dan seluruh pihak terkait segera mengambil langkah tegas berupa hukuman tegas serta memberikan rasa aman bagi seluruh perempuan dan anak di NTT.
"Kami berharap kegiatan ini dapat mendorong terciptanya perubahan yang lebih baik serta menginspirasi lebih banyak pihak untuk bersuara dan bergerak bersama melawan kekerasan seksual di seluruh Indonesia, khususnya di NTT," harap Sere Aba.
--- Guche Montero
Komentar