Breaking News

REGIONAL Gelar Rakor, TP PKK NTT Perkuat Sinergi Perangi Stunting dan Kekerasan Perempuan dan Anak 01 Sep 2025 08:13

Article image
Peserta Rakor TP PKK NTT 2025 berfoto bersama usai acara pembukaan. (Foto: Fortuna)
Asti menekankan, penting untuk terus memperkuat kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.

KUPANG, IndonesiaSatu.co-- Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) TP PKK tingkat provinsi NTT bertempat di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Jumat (29/8/2025).

Kegiatan dengan tema "Kolaborasi TP PKK Mewujudkan NTT Maju, Sehat, Cerdas Sejahtera Dan Berkelanjutan” itu sebagai wujud komitmen, sinergi dan kolaborasi dalam memerangi stunting serta kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Dalam arahannya, Ketua TP PKK NTT, Midriyati Astiningsih Laka Lena, menerangkan bahwa Rakor merupakan forum tertinggi dalam merumuskan dan menetapkan arah kebijakan PKK yang selaras dengan visi misi Gubernur dan Wakil Wubernur, Bupati/Walikota se-NTT. 

Asti menyinggung, TP PKK akan konsen terhadap program-program prioritas yang memiliki dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti pencegahan stunting, penanganan kemiskinan ekstrim, pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta peningkatan kualitas keluarga, pembentukan karakter, dan ketahanan keluarga.

"Hal penting yang juga menjadi perhatian bersama yakni penguatan kelembagaan PKK mulai dari tingkat provinsi hingga desa dan kelurahan. Hal ini meliputi peningkatan kapasitas sumber daya manusia, administrasi dan tata kelola kelembagaan, serta sinergi dengan berbagai pihak terkait penguatan kapasitas kader dan pemberdayaan PKK yang lebih efektif dalam semangat dan gerakan kolaboratif," kata Asti. 

Ia menambahkan, hal lain yang penting yakni penguatan Inovasi dan Adaptasi.

“Kita perlu memanfaatkan teknologi informasi untuk memperluas jangkauan program dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan program," katanya. 

Kolaborasi dan Sinergi Program Kerja

Asti menekankan, penting untuk terus memperkuat kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat.

"Kolaborasi yang kuat akan memperbesar dampak dari program-program PKK," katanya. 

Asti berharap, forum Rakor tersebut menjadi media evaluasi terhadap pelaksanaan Gerakan PKK sesuai Hasil Rakernas X PKK yang baru saja dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2025 lalu di Samarinda.

Dalam pemaparannya, Asti Laka Lena mendorong seluruh Tim Penggerak PKK di semua jenjang baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota agar memperhatian arah kinerja dan panduan implementasi program. 

Pertama, menyusun strategi gerakan PKK setiap tahun sebagai langkah operasional dalam mencapai Visi dan Misi Gerakan PKK 2025–2029.

Kedua, mengintegrasikan program-program PKK ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah dan desa. 

Ketiga, melakukan sinergi dan kolaborasi multi pihak dengan pemangku kepentingan, seperti Kementerian/Lembaga, perangkat daerah, sektor swasta, lembaga donor, institusi pendidikan, media, lembaga kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat dan pihak lainnya dalam mendukung pelaksanaan program. 

Keempat, melakukan penataan, pembinaan dan pendayagunaan Kelompok PKK di tingkat Dusun/Lingkungan, RW dan RT melalui penetapan kepengurusan oleh Kepala Desa/Lurah, pemberian asistensi dan supervisi, serta penguatan kapasitas melalui pelatihan yang berkelanjutan dan berbasis potensi lokal.

Pembangunan Manusia

Gubernur NTT, Melki Laka Lena pada kesempatan itu menegaskan bahwa peran TP PKK telah lama menjadi pilar penting sebagai motor penggerak dalam membangun ketahanan keluarga dan masyarakat, khususnya di akar rumput. 

Oleh karena itu, sinergi antara TP PKK di seluruh NTT dengan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota menjadi sebuah keharusan.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Sekda NTT, Kosmas Lana ketika membuka Forum Rakor tersebut, Gubernur Melki menyebut 10 Program Pokok PKK harus menjadi fondasi yang relevan dalam menjawab tantangan zaman, mulai dari Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, Gotong Royong, Pangan, Sandang, Perumahan dan Tatalaksana Rumah Tangga, hingga Kesehatan dan Kelestarian Lingkungan Hidup. 

Dalam visi bersama mencapai tujuan pembangunan nasional dan juga di provinsi NTT, maka Pemprov NTT menekankan tiga hal yang penting, yakni:

Pertama, perlu memperkuat sinergi antara TP PKK Provinsi, Kabupaten/Kota, hingga ke tingkat Kecamatan, Desa/Kelurahan, serta Organisasi Wanita dan instansi pemerintah terkait lainnya.

Kedua, melakukan Inovasi dan Adaptasi dalam metode pendekatan, agar program-program PKK dapat diterima dan dijalankan dengan sukacita oleh generasi muda dan masyarakat modern.

Ketiga, melakukan perbaharuan Data dan Evaluasi yang akurat untuk memastikan bahwa setiap bantuan dan program yang dijalankan tepat sasaran dan berdampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan keluarga.

Menurut Gubernur Melki, keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari pembangunan fisik yang kasat mata, tetapi terutama pembangunan manusia seutuhnya.

“Ini harus dimulai dari keluarga. Ibu-ibu PKK adalah arsitek utama di balik ketahanan dan kebahagiaan keluarga Indonesia. Energi, ketulusan, dan keikhlasan ibu-ibu dalam mengabdi adalah aset yang tidak ternilai harganya bagi Provinsi kita ini. Ayo Bangun NTT,” ajak Gubernur Melki. 

Hadir dalam Rakor tersebut Sekda NTT dan jajaran Forkompimda NTT, pimpinan OPD lingkup Pemprov NTT, pengurus TP PKK provinsi NTT, para Ketua dan pengurus TP PKK kabupaten/kota se-Provinsi NTT, pimpinan lembaga mitra, pimpinan organisasi dan komunitas serta media massa.

--- Guche Montero

Komentar