Breaking News

POLITIK Gelar Reses di Desa Liselowobora, Thomas Tiba: Politik adalah Panggilan untuk Kembali ke Masyarakat 11 Mar 2022 18:22

Article image
Anggota DPRD Provinsi NTT dari Partai Golkar, Thomas Tiba, saat menggelar Reses di Desa Liselowobora, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende. (Foto: Che)
"Ketika saya mendapat kepercayaan masyarakat, saya percaya bahwa politik adalah jalan panggilan dan perutusan," kata Toti.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Partai Golkar, Thomas Tiba, menggelar kegiatan Reses di Desa Liselowobora, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, Flores, NTT, Jumat (11/3/2022)

Dalam sapaannya, pria yang biasa dipanggil Toti itu mengatakan bahwa selain sebagai agenda wajib DPRD, reses juga menjadi ruang silaturahmi guna menjalin keakraban dan kekeluargaan dengan masyarakat.

"Reses merupakan momen menjumpai konstituen dan menyerap aspirasi, keluhan dan usulan masyarakat, karena itulah saya selalu memaknai politik sebagai jalan panggilan untuk kembali ke masyarakat," ungkap Politisi Golkar itu di hadapan masyarakat.

Menurut Toti, pada umumnya aspirasi dan keluhan masyarakat yang diserapnya masih seputar kebutuhan dasar, seperti jalan, listrik, air, juga keluhan sosial-ekonomi lainnya.

"Tentu tidak semua usulan dan keluhan masyarakat direalisasi, karena perlu dipertimbangkan dengan skala prioritas, porsi anggaran, dan juga sasaran program," terangnya.

Sebagai mitra pemerintah, lanjutnya, dirinya sebagai penyambung aspirasi masyarakat di tingkat provinsi, tentu berkoordinasi dan mendukung program-program pemerintah, termasuk pemerintah Kabupaten Ende, yang sasarannya menyentuh pemberdayaan masyarakat.

Sesi Dialog

Dalam sesi dialog yang dipandu langsung oleh Kepala Desa Liselowobora, Oliva Seti, terdapat beberapa usulan, keluhan dan permintaan bantuan oleh masyarakat.

Markus Wangge selaku tokoh masyarakat Desa Liselowobora memberi kesan positif soal figur Thomas Tiba (Toti) sebagai sosok wakil rakyat yang peduli, selalu ingat dengan masyarakat, dekat dengan kaum muda serta selalu membawa suasana kekeluargaan.

Sementara itu, Bapak Daniel Se mengapresiasi kepedulian dan kontribusi Pak Toti untuk mendukung kelangsungan pembangunan kantor desa, maupun kepedulian untuk masyarakat dan umat Stasi Wololele B.

Bapak Daniel mengusul pembangunan tower mini di Desa Liselowobora guna menunjang kebutuhan komunikasi dan layanan internet.

Usulan lain datang dari Bapak Mikhael Embu yang meminta bantuan peningkatan dan pelebaran jalan.

Bapak Mikhael juga menyampaikan keluhan mewakili masyarakat Dusun 2, soal kabel listrik PLN yang saat ini tergeletak di bawah tanah (sekitar 4 tiang), sehingga mengganggu kenyamanan dan mengancam keselamatan warga.

Keluhan soal PLN juga diutarakan Ketua BPD Desa Liselowobora, Ambros Bata, terkait jadwal pemadaman PLN yang tidak stabil sehingga mengganggu urusan pelayanan di desa tersebut.

Sementara Ibu Retha Marselina selaku salah satu pengajar di SDK Wololele B mengusulkan bantuan kursi plastik dan wireless speaker untuk kebutuhan sekolah.

Menanggapi usulan dan keluhan masyarakat, Bapak Thomas Tima mengaku tergerak hati.

Soal pelayanan PLN, Toti menyayangkan kinerja dan pelayanan PLN (petugas teknis, red) yang tidak responsif terhadap keluhan masyarakat, khususnya masyarakat Dusun 2, Desa Liselowobora.

"Sebagai penyambung aspirasi masyarakat di Lembaga DPRD, saya pasti perjuangkan di ruang Dewan jika aspirasi masyarakat sungguh-sungguh menyentuh Kebutuhan dan bukan keinginan," janji Toti.

Terkait bantuan dana dan anggaran, ia menjelaskan bahwa sudah ada payung regulasi soal kebijakan anggaran, yakni mulai dari Pemerintah Pusat (APBN), Pemerintah Provinsi (APBD 1) dan Pemerintah Kabupaten (APBD).

Di hadapan masyarakat, Toti berkomitmen untuk terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan pemerintah desa, lembaga desa, maupun pengurus stasi/lingkungan Gereja dalam upaya mendukung penyelesaian pembangunan kantor desa, renovasi kapela, hingga kebutuhan jalan guna mendukung akses ekonomi masyarakat.

"Terima kasih atas kepercayaan dan dukungan Bapa-Mama sekalian, sehingga hari ini saya boleh datang kembali sebagai Wakil Rakyat. Mohon dukungan dan doa dari masyarakat Liselowobora agar ke depan saya terus memperjuangkan kepentingan masyarakat serta menjadi penyalur berkat bagi banyak orang. Ketika saya mendapat kepercayaan masyarakat, saya percaya bahwa politik adalah jalan panggilan dan perutusan," tutupnya disambut tepuk tangan masyarakat yang hadir. 

--- Sandy Javia

Komentar