Breaking News

INTERNASIONAL Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak oleh Mantan Anggota Militer 08 Jul 2022 15:36

Article image
Mantan PM Jepang Shinzo Abe beberapa saat sebelum ditembak ketika berkampanye. (Foto: The Asahi Shimbun via spiegel.de)
Peristiwa penembakan Abe mengejutkan berbagai pihak karena aksi kekerasan politik jarang terjadi di Jepang yang menerapkan peraturan senjata sangat ketat.

TOKYO, IndonesiaSatu.co -- Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ditembak saat berpidato dalam kampanye untuk pemilihan parlemen di kota Nara, Jepang bagian barat, pada hari Jumat (8/7/2022).

Seperti dilansir Spiegel Online, jurnalis NHK yang ada di lokasi mengatakan, seorang pria bersenjata pistol rakitan melepaskan tembakan ke arah Abe dari belakang.

Beberapa saat setelah kejadian, Abe langsung dibawa ke rumah sakit di Nara.

Diinformasikan, politisi berusia 67 tahun itu awalnya dalam kondisi sadar dan responsif, namun kemudian tidak tampak tanda-tanda vital dan diduga tembakan menghentikan fungsi jantung.

Otoritas kepolisian Jepang mengatakan, seorang pria berusia 41 tahun yang diduga melakukan penembakan terhadap Abe telah ditangkap.

Terduga penembak diidentifikasi sebagai Tetsuya Yamagami, warga Nara, dan ditengarai pernah bertugas sebagai anggota militer Jepang.

Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, Abe ditembak sekitar pukul 11:30 waktu setempat di punggung hingga menembus dada kiri dan satu tembakan lain mengenai bagian leher. Ia mengutuk keras aksi penembakan tersebut.

"Tindakan biadab seperti itu tidak dapat ditoleransi," ungkap Matsumono kepada para jurnalis seperti dikutip dari spiegel.de, Jumat (8/7/2022).

Para saksi mata mengatakan, perdana menteri terlama Jepang itu sedang kampanye di luar stasiun kereta api ketika terdengar dua tembakan.

Media Jepang “Kyodo” melansir sebuah foto yang menunjukkan Abe berbaring telungkup di jalan dengan darah di kemeja putihnya.

Peristiwa penembakan Abe mengejutkan berbagai pihak karena aksi kekerasan politik jarang terjadi di Jepang yang menerapkan peraturan senjata sangat ketat.

Kasus sebelumnya terjadi pada tahun 2007, ketika walikota Nagasaki ditembak dan dibunuh oleh gangster Yakuza.

Kasus lainnya adalah serangan dengan pedang pendek samurai yang menewaskan Ketua Partai Sosialis Jepang dalam sebuah pidato pada tahun 1960 oleh seorang pemuda sayap kanan.

--- Henrico Penu