Breaking News

TEKNOLOGI Paling Lambat 2026, NASA Bakal Terapkan Zona Waktu Bulan 07 Apr 2024 00:26

Article image
Ilustrasi NASA akan menetapkan zona waktu khusus Bulan 2 tahun lagi. (Foto: AFP)
Misi ini tentu menjadi langkah penting menuju ambisi terbesar NASA untuk program Artemis: membawa manusia ke Mars.

WASHINGTON, IndonesiaSatu.co-- Pemerintah Amerika Serikat (AS) meminta lembaga antariksa (NASA) untuk memberikan zona waktu khusus buat Bulan.

Hal ini berdasarkan memo kebijakan yang dikeluarkan Gedung Putih pada Selasa (2/4/2024) waktu AS.

Memo yang dikirim ke NASA dari Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi AS (OSTP) ini untuk menetapkan Waktu Bulan Terkoordinasi (LTC).

LTC ini, melansir LiveScience dari CNN, nantinya akan menetapkan referensi waktu resmi untuk membantu memandu misi Bulan di masa depan.

"NASA, berkoordinasi dengan Departemen Perdagangan, Pertahanan, Negara Bagian, dan Transportasi, akan memberikan strategi final kepada Kantor Eksekutif Presiden untuk menerapkan waktu standardisasi Bulan paling lambat 31 Desember 2026," demikian tertulis dalam memo Kantor Eksekutif Presiden AS, Kantor Kebijakan Sains dan Teknologi, tertanggal 2 April.

"NASA juga akan menyertakan pertimbangan Waktu Bulan Terkoordinasi (LTC), sebagaimana dijelaskan dalam memorandum ini, sebagai bagian dari siklus Kajian Konsep Arsitektur Bulan-ke-Mars tahunan paling lambat tanggal 31 Desember 2024," lanjut keterangan itu.

Bagaimanapun, waktu Bulan akan berjalan berbeda dengan zona waktu di Bumi.

Hal itu dikarenakan gravitasi di Bulan lebih kecil, sehingga waktu bergerak lebih lambat dibandingkan di Bumi, atau lebih tepatnya tertinggal 58,7 mikrodetik setiap hari.

Hal ini juga disinggung oleh Manajer program komunikasi dan navigasi luar angkasa NASA, Kevin Coggins, yang menyatakan perbedaan kecepatan waktu di Bumi akan berbeda ketika berada di Bulan.

"Jam yang sama dengan yang kita miliki di Bumi akan bergerak dengan kecepatan berbeda di Bulan," kata Kevin Coggins, melansir Reuters, Kamis (4/4/024).

Meski perbedaan waktu ini tampaknya kecil, ini diakui cukup mengganggu manuver pesawat ruang angkasa dan satelit Bulan.

Waktu Bulan Terkoordinasi yang saat ini sedang disusun akan digunakan untuk mengantisipasi kembalinya NASA ke Bulan.

Setelah uji terbang Artemis 1 yang sudah dilakukan dengan mengirim kapsul Orion milik NASA yang tidak berawak dalam perjalanan pulang pergi ke bulan pada November 2022.

NASA berencana mengirim manusia ke orbit Bulan pada 2025 dan ke permukaannya pada 2026.

Misi ini tentu menjadi langkah penting menuju ambisi terbesar NASA untuk program Artemis: membawa manusia ke Mars.

Oleh karena itu, dengan banyaknya negara dan perusahaan yang terlibat dalam misi baru ke Bulan, cara standar untuk menyinkronkan jam sangatlah penting.

"Bayangkan jam atom di Observatorium Angkatan Laut AS (di Washington). Jam tersebut adalah 'detak jantung' bangsa, menyinkronkan segalanya," kata Kevin Coggins.

"Anda pasti menginginkan 'detak jantung' di bulan," tandasnya.

--- Guche Montero

Komentar