Breaking News

POLITIK Pencalonan Gibran Sebagai Cawapres Prabowo Menarik Perhatian Media International 23 Oct 2023 14:36

Article image
Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Indonesia Joko Widodo, terpilih menjadi cawapres calon presiden Prabowo Subianto. (Foto: The Guardian)
Empat survei nasional yang dilakukan pada paruh kedua bulan September menunjukkan bahwa Subianto unggul 11 ??hingga 20 poin persentase dibandingkan Baswedan dan Pranowo.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Pencalonan putera sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) calon presiden (capres) Prabowo Subianto menarik perhatian media internasional.

Media terkemuka Amerika Serikat (AS) The Associated Press (AP) edisi (22/10/2023), menurunkan sebuah artikel berjudul "Indonesia’s leading presidential hopeful picks Widodo’s son to run for VP in 2024 election" (Calon presiden terkemuka di Indonesia memilih putra Widodo untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada pemilu 2024).

Sementara media terkemuka Inggris, The Guardian pada edisi (23/10/2032) menulis pencalonan Gibran dengan judul, "Joko Widodo’s son chosen as running mate for Indonesia presidential candidate Prabowo" (Putra Joko Widodo terpilih sebagai cawapres calon presiden Indonesia, Prabowo).

AP menulis, pengumuman pada Minggu malam oleh Prabowo Subianto – mantan jenderal pasukan khusus yang saat ini menjabat sebagai menteri pertahanan – bahwa ia telah memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presidennya mengakhiri spekulasi yang berkembang selama berminggu-minggu di media Indonesia.

Prabowo, yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, mengumumkan pilihannya pada Minggu malam setelah bertemu dengan delapan pimpinan partainya di kediamannya di Jakarta Selatan.

Pemilu bulan Februari akan menentukan siapa yang akan menggantikan Widodo, yang menjalani masa jabatan kedua dan terakhirnya.

“Kami sudah melakukan pembahasan akhir dan secara konsensus kita semua sepakat untuk mencalonkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai presiden dan wakil presiden pada pemilu 2024,” kata Subianto dalam konferensi pers seperti dilansir AP.

Gibran yang masih tergabung dalam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP tidak hadir saat pengumuman tersebut, namun bertemu langsung dengan pimpinan Partai Gerindra pada Sabtu.

PDIP telah mencalonkan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presidennya.

Pemilu ini akan menjadi pertarungan tiga arah antara Subianto dan dua mantan gubernur, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Survei opini baru-baru ini menunjukkan bahwa Subianto mempertahankan keunggulan besar atas kubu saingannya.


Subianto unggul

Empat survei nasional yang dilakukan pada paruh kedua bulan September menunjukkan bahwa Subianto unggul 11 ??hingga 20 poin persentase dibandingkan Baswedan dan Pranowo, meskipun tingkat pemilih yang belum menentukan pilihan mencapai 20%.

Pemilu tahun depan adalah pencalonan ketiga Subianto untuk menjadi presiden setelah kekalahannya dari Widodo pada pemilu tahun 2014 dan 2019.

Tingkat kepercayaan terhadap Widodo masih sangat tinggi dan Subianto membutuhkan dukungan penuhnya “karena pemilu 2024 adalah kesempatan terakhirnya untuk berkuasa,” kata Dominique Nicky Fahrizal, peneliti di Pusat Studi Strategis dan Internasional. “Ini adalah satu-satunya momentumnya. ”

Dia menambahkan, menunjuk Gibran sebagai pasangannya dan berjanji untuk melanjutkan agenda Widodo adalah bagian dari upayanya untuk memenangkan simpati dan dukungan Widodo.

Laporan baru-baru ini oleh Kompas, lembaga jajak pendapat terkemuka di Indonesia, menunjukkan bahwa Widodo sangat populer di negara kepulauan ini dengan tingkat kepercayaan publik lebih dari 70%.

Para pendukungnya berpendapat bahwa Presiden perlu memberi lebih banyak waktu untuk menangani pemulihan ekonomi yang terpuruk selama dua tahun pandemi ini, dan menyelesaikan agendanya, termasuk proyek relokasi ibu kota senilai $35 miliar ke pulau Kalimantan.

Indonesia akan memilih dalam pemilihan legislatif dan presiden serentak pada 14 Februari tahun depan. Negara ini telah menyelenggarakan pemilu yang bebas dan damai sejak jatuhnya Suharto pada tahun 1998.

Terpilihnya Gibran Rakabuming Raka yang berusia 36 tahun sebagai calon wakil presiden telah memicu kritik bahwa Widodo berupaya menciptakan dinasti politik.


Memicu kritik

Media Inggris terkemuka, The Guardian (23/10/2023), menulis, terpilihnya Gibran Rakabuming Raka, 36 tahun, yang kini menjadi Wali Kota Surakarta, sebagai calon wakil presiden pada pemilu bulan Februari telah memicu kritik bahwa Widodo sedang mencoba menciptakan dinasti politik di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia.

“Secara musyawarah mufakat, semua sepakat mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden,” kata Subianto dalam keterangannya di luar kediamannya di Ibu Kota, Jakarta.

Perwakilan dari koalisi partainya yang dikenal sebagai Indonesia Maju berdiri di belakangnya saat ia menyampaikan pengumuman tersebut.

Raka mewakili Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang dipimpin oleh ayahnya, namun Widodo membantah adanya upaya untuk mendominasi politik negara tersebut, dan menegaskan bahwa pilihan pemimpin dan wakil presiden berikutnya adalah milik rakyat.

PDI-P malah mencalonkan Ganjar Pranowo, mantan gubernur Jawa Tengah, yang telah memilih Menteri Keamanan Mahfud MD sebagai pasangannya.

Ini akan menjadi ketiga kalinya Prabowo mencalonkan diri sebagai presiden setelah ia kalah dari Widodo dalam dua pemilu sebelumnya.

Penantang ketiga untuk kursi presiden adalah mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan, yang disukai oleh Muslim konservatif dan faksi Islam di negara mayoritas Muslim tersebut.

Lebih dari 204 juta pemilih yang memenuhi syarat diperkirakan akan memberikan suara mereka pada 14 Februari. Pemenangnya akan mengambil alih kepemimpinan Jokowi setelah dua periode menjabat, sejak pemilu pertamanya pada tahun 2014.

Pendaftaran kandidat dibuka hingga 25 Oktober, dan presiden berikutnya akan dilantik pada Oktober mendatang, kata komisi pemilihan umum. ***

--- Simon Leya

Komentar