Breaking News

INTERNASIONAL Tak Tertolong Usai Ditembak, Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dinyatakan Meninggal Dunia 08 Jul 2022 16:50

Article image
Abe ditembak dua kali, dengan tembakan kedua mengenai punggungnya, menyebabkan dia jatuh ke tanah dan meninggal si rumah sakit.

NARA, IndonesiaSatu.co - Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dinyatakan meninggal di unit gawat darurat setempat, setelah ditembak di sebuah acara di kota Nara.

Berita meninggalnya Abe dikonfirmasi Kantor Berita NHK, yang dilansir oleh CNN Indonesia dalam laman instagramnya, Jumat (8/7/2022).

Abe sebelumnya ditembak dua kali, dengan tembakan kedua mengenai punggungnya, menyebabkan dia jatuh ke tanah. Laporan BBC sebelumnya mengatakan penyerangnya telah ditangkap, yakni seorang mantan pasukan khusus angkatan laut Jepang.

BBC sebelumnya juga mengutip mantan gubernur Tokyo Yoichi Masuzoe yang mengatakan dalam sebuah tweet bahwa Abe dalam keadaan henti jantung. Istilah ini sering digunakan sebelum kematian secara resmi dikonfirmasi di Jepang.

Sebelumnya juga beredar video di media sosial, yang tidak dapat diverifikasi, menunjukkan paramedis berkerumun di sekitar Abe di tengah jalan. Ia kini dikabarkan telah dilarikan ke rumah sakit.

Abe sedang memberikan pidato tunggul untuk seorang kandidat di Nara ketika serangan itu terjadi - saksi mata mengatakan mereka melihat seorang pria dengan apa yang mereka gambarkan sebagai tembakan senjata besar dari belakang, menurut koresponden BBC Jepang Rupert Wingfield-Hayes.

Tembakan pertama tampaknya meleset tetapi tembakan kedua mengenai punggung Abe. Dia segera jatuh ke tanah berdarah.

Keamanan kemudian menahan penyerang yang tidak berusaha melarikan diri. Penyiar berita lokal NHK melaporkan bahwa polisi telah menyita senjatanya dan mengidentifikasinya.

Abe, yang merupakan perdana menteri terlama di Jepang, mengundurkan diri pada tahun 2020 dengan alasan kesehatan. Dia kemudian mengungkapkan bahwa dia menderita kolitis ulserativa yang kambuh, penyakit usus. Abe digantikan oleh sekutu dekatnya Yoshihide Suga, yang kemudian digantikan oleh Fumio Kishida.

Insiden kekerasan senjata jarang terjadi di Jepang, di mana pistol dilarang - dan insiden kekerasan politik hampir tidak pernah terdengar. Pada tahun 2014, hanya ada enam insiden kematian senjata di Jepang, dibandingkan dengan 33.599 di AS.

Masyarakat Jepang harus menjalani pemeriksaan ketat dan tes kesehatan mental untuk membeli senjata - dan itupun, hanya senapan dan senapan angin yang diperbolehkan, demikian BBC.***

--- Sandy Javia

Komentar