Breaking News

TEKNOLOGI Terima Dubes Uni Eropa, Menkominfo Johnny Plate Bahas Peluang Investasi dan Kerja Sama Sektor Digital 07 Jun 2022 21:49

Article image
Menkominfo Johnny G. Plate (kanan) dan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia H.E. Vincent Piket (kiri) usai membahas potensi kerja sama di sektor infrastruktur digital di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat. (Foto: AYH)
Pertemuan tersebut turut mendiskusikan kontribusi perusahaan Eropa ke sektor digital di Indonesia.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co-- Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI, Johnny G. Plate, menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, H.E. Vincent Piket.

Dalam pertemuan itu, kedua pihak membahas peluang investasi infrastruktur digital, skema pembiayaan untuk investasi Indonesia, dan General Data Protection Regulation (GDPR).

"Saya menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Bapak H.E. Vincent Piket hari ini, pertama untuk membahas potensi kerja sama di sektor infrastruktur digital," ungkap Menteri Johnny usai pertemuan di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Selasa (7/6/2022).

Selain membahas pembangunan potensi kerja sama sektor infrastruktur digital, Menkominfo juga mendiskusikan peluang kerja sama skema pembiayaan untuk investasi Indonesia, khususnya berkaitan dengan produksi dalam negeri.

"Tidak saja membicarakan tentang infrastruktur digital, kita juga mendiskusikan bagaimana kerja sama pembiayaan. Uni Eropa punya sistem keuangan yang kuat dan mempunyai trade pembiayaan besar dan juga ingin untuk diinvestasikan di Indonesia, khususnya di sektor digital, secara khusus terkait dengan produksi dalam negeri, ada beberapa hal yang kami diskusikan," terang Menteri Johnny.

Menurut Menteri Johnny, investasi dari Uni Eropa di Indonesia dapat terwujud dengan beberapa prasyarat yang menjadi acuan pelaksanan regulasi yang berlaku di Indonesia.

"Barangkali yang menjadi kendala bagi Uni Eropa, yang bisa kita selesaikan atau menjadi prasyarat yang harus kita jelaskan yakni terkait dengan parameter-parameter menyangkut legislasi aturan mengenai data pribadi," ungkapnya.

Menkominfo menyatakan, pengaturan di Uni Eropa cenderung sama dengan Indonesia.

Menurutnya, kesamaan aturan yang berlaku di Indonesia dan Uni Eropa akan berpeluang sebagai payung hukum dalam meningkatkan kerjasama ekonomi di bidang digital Indonesia.

"Sama dan senafas dengan Indonesia, aturan-aturannya sejalan dengan Uni Eropa, yang memungkinkan sebagai payung hukum meningkatkan kerjasama ekonomi di bidang digital Indonesia," imbuhnya.

Selain itu, peluang investasi dan kerja sama sangat terbuka karena jumlah penduduk yang memiliki daya beli tinggi.

"Indonesia pasar yang besar dengan sekitar 272 juta penduduk dan merupakan bagian dari pasar ASEAN yang memiliki 600 juta penduduk. Uni Eropa pun demikian, dengan pasar 400 lebih juta penduduk dan daya beli yang tinggi," ujar Menteri Johnny.

Dengan jumlah pasar yang besar, Menkominfo menilai kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa ini perlu terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Apalagi saat pandemi Covid-19 sudah menjadi lebih landai, justru hal itu bisa ditingkatkan.

Menteri Johnny dan Dubes Vincent Piket juga membahas kehadiran dan peran serta Uni Eropa dalam Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia.

"Saya tentu dengan senang menerima kedatangan dan kehadiran tokoh-tokoh prominent, pengambil keputusan dari Uni Eropa yang juga berencana untuk hadir pada saat rapat tingkat menteri (Ministerial Meeting) Digital Economy Working Group yang akan dilaksanakan awal September mendatang di Bali," ungkap Menteri Johnny.

Kontribusi Aktif Uni Eropa dalam G20

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, H.E Vincent Piket turut menyampaikan apresiasinya atas pertemuan tersebut.

Terdapat tiga topik utama yang didiskusikan pada pertemuan itu, di antaranya kontribusi aktif Uni Eropa dalam G20 khususnya dalam The Digital Economy Working Group Ministerial Meeting yang akan diselenggarakan di Bali pada September mendatang.

"Kami melihat kemajuan yang baik dalam kelompok kerja ekonomi digital dan kami sangat ingin Indonesia hingga anggota G20 lainnya semua tahu bagaimana dan melihat pengetahuan kebijakan yang telah kami bangun di Eropa," ungkap Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, H.E Vincent Piket.

Sementara itu, topik bahasan kedua yakni seputar investasi dan beberapa ide perdagangan baru untuk hubungan bilateral antara Indonesia dan Uni Eropa.

"Indonesia memiliki banyak pertumbuhan ekonomi yang cepat, memiliki potensi pengembangan yang luar biasa di bidang digital, bidang komunikasi, yang membutuhkan undang-undang untuk berkembang," tuturnya.

Dubes Vincent Piket juga yakin bahwa pihaknya dapat mendukung tujuan Indonesia dalam membangun sistem yang canggih guna memperkuat struktur pasar digital dan layanan digital.

"Ini untuk melindungi data dan privasi, juga untuk kegiatan ekonomi digital lebih produktif. Kita dapat membuat sistem kerja sama antara Indonesia dan Uni Eropa yang serupa. Tentunya, untuk perdagangan dan investasi yang lebih baik," jelasnya.

Pertemuan tersebut turut mendiskusikan kontribusi perusahaan Eropa ke sektor digital di Indonesia.

"Saya berharap dapat memperluas kontribusi perusahaan Eropa oleh pemberi pinjaman Eropa ke sektor digital di Indonesia. Investasi dan pengembangan yang dinamis oleh Menteri Kominfo dan timnya membuat kami sangat tertarik untuk membawa Bank Investasi Eropa, memastikan pembangunan insfrastruktur digital terlaksana," harap Vincent.

Dalam pertemuan bersama Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia tersebut, Menkominfo Johnny G. Plate didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel A. Pangerapan, dan Staf Khusus Menteri Kominfo Bidang Kebijakan Digital dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Dedy Permadi.

Sedangkan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, H.E. Vincent Piket didampingi Head of Trade Section Marika Jakas dan Trade Officer, Joko Tirto Raharjo.

--- Sandy Javia

Komentar