Breaking News

TRANSPORTASI Ternyata FAA Sudah Peringatkan Adanya Korosi pada Pesawat Boeing 737 10 Jan 2021 15:33

Article image
Kantor Federal Aviation Adminstration di Washington. (Manufacturing.net)
Korosi katup pada kedua mesin ini dapat mengakibatkan hilangnya tenaga mesin ganda dan mesin tidak bisa dihidupkan kembali.

WASHINGTON, IndonesiaSatu.co -- Regulator penerbangan sipil Amerika Serikat (Federal Aviation Adminstration/ FAA) pada Juli 2020 telah memperingatkan maskapai penerbangan yang masih menggunakan seri klasik Boeing 73 (seri 300 hingga 500), seperti yang masih digunakan oleh Sriwijaya Air SJ 182 berjenis 737-524.

Dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (10/1/2021), FAA saat itu memperingatkan agar maskapai penerbangan melakukan pemeriksaan dengan seksama setelah mereka menemukan korosi pada katup pemeriksaan udara (air check valves). Terlebih apabila pesawat tidak dioperasikan selama lebih dari seminggu.

Korosi pada pesawat dapat memicu skenario terburuk selama terjadinya penerbangan hingga bisa menyebabkan kerusakan pada mesin ganda.

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.

Merujuk pada Petunjuk Kelayakan Udara Darurat (Emergency Airworthiness Directive/EAD) khusus pesawat Boeing seri 737, sebagian besar pesawat mengalami katup udara pembuangan mesin yang tidak bisa terbuka dengan baik.

EAD mengatakan jika katup udara terbuka saat lepas landas,maka dapat tersangkut dalam posisi terbuka selama penerbangan dan gagal menutup. Setelah itu kompresor pun akan macet dan tidak bisa diperbaiki, sehingga mesin tidak dapat dihidupkan kembali.

EAD pun menegaskan bahwa meski hanya satu mesin yang mengalami kerusakan akibat korosi, bakal memengaruhi mesin lainnya dan risikonya jauh lebih dari serius.

"Korosi katup pada kedua mesin ini dapat mengakibatkan hilangnya tenaga mesin ganda dan mesin tidak bisa dihidupkan kembali," kata EAD dikutip Flight Radar 24.

"Kondisi ini jika tidak diatasi dapat mengakibatkan kompresor mati dan kehilangan daya mesin yang juga dapat mengakibatkan pendaratan di luar bandara secara paksa," tambah AD.

Produksi pesawat Boeing 737 klasik sejatinya telah dihentikan oleh produsen pada 2012 lalu.

Mengutip Aero Time, untuk memastikan katup tidak berkarat maka perlu dilakukan pemeriksaan pada pelat penutup yang diputar setidaknya tiga kali. Tak hanya itu, bushing flapper juga harus dipisahkan setidaknya 0,102 mm (0,004 inci) pada kedua mesin agar katup tidak terbuka.

Menurut FAA, pemeriksaan katup udara mesti dilakukan dengan lima tahap, dua dari lima pemeriksaan bertujuan untuk memeriksa tanda-tanda retak, patah pada kepala busi.

Setelah bushing flapper didorong dengan tangan, bushing tidak boleh berputar pada pelat flapper dan flapper sendiri tidak boleh bergesekan dengan badan katup.

--- Simon Leya

Komentar