EKONOMI Utang Luar Negeri RI Susut Jadi 424,4 Miliar Dolar AS pada Kuartal III/2025 18 Nov 2025 13:16
BI mencatat ULN pemerintah mencapai 210,1 miliar dolar AS pada kuartal laporan, tumbuh 2,9% (yoy). Angka ini melambat signifikan dibandingkan 10% (yoy) pada triwulan II/2025 akibat menurunnya arus modal asing ke instrumen SBN domestik di tengah ketidakpa
JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III/2025 menurun menjadi 424,4 miliar dolar AS, dari 432,3 miliar dolar AS pada triwulan sebelumnya.
Dalam siaran pers Senin (17/11/2025), BI menyebut ULN Indonesia secara tahunan terkontraksi 0,6% (yoy), berbalik arah dari pertumbuhan 6,4% (yoy) pada triwulan II/2025. Penurunan ini dipengaruhi oleh perlambatan ULN sektor publik serta kontraksi lanjutan ULN swasta.
BI mencatat ULN pemerintah mencapai 210,1 miliar dolar AS pada kuartal laporan, tumbuh 2,9% (yoy). Angka ini melambat signifikan dibandingkan 10% (yoy) pada triwulan II/2025 akibat menurunnya arus modal asing ke instrumen Surat Berharga Negara (SBN) domestik di tengah ketidakpastian pasar global.
Dalam keterangan resmi BI, ULN pemerintah sebagian besar dimanfaatkan untuk membiayai sektor-sektor prioritas seperti: Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (23,1%), Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (20,7%), Jasa Pendidikan (17%), Konstruksi (10,7%), Transportasi dan Pergudangan (8,2%), dan Jasa Keuangan dan Asuransi (7,5%).
BI menegaskan ULN pemerintah tetap sangat terjaga karena 99,9% merupakan utang jangka panjang.
Sementara itu, ULN swasta turun menjadi 191,3 miliar dolar AS, dari 193,9 miliar dolar AS pada triwulan II/2025. BI melaporkan bahwa secara tahunan ULN swasta terkontraksi lebih dalam menjadi 1,9% (yoy), dibandingkan 0,2% (yoy) pada kuartal sebelumnya.
Kontraksi ULN swasta bersumber dari Penurunan ULN lembaga keuangan sebesar 3,0% (yoy), dan Penurunan ULN perusahaan non-keuangan sebesar 1,7% (yoy).
Empat sektor penyumbang terbesar ULN swasta meliputi industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian. BI menyebut sektor-sektor tersebut berkontribusi sekitar 81% terhadap total ULN swasta.
Rasio ULN terhadap PDB Turun
BI menyampaikan struktur ULN Indonesia tetap sehat, tercermin dari rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang menurun menjadi 29,5%, dari 30,4% pada triwulan sebelumnya. Selain itu, ULN jangka panjang mendominasi portofolio dengan porsi 86,1%.
BI dan Pemerintah, sebagaimana dijelaskan dalam siaran pers yang sama, akan terus memperkuat koordinasi untuk memastikan ULN tetap dikelola secara hati-hati, mendorong pembiayaan pembangunan, dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Data lengkap ULN Indonesia tersedia dalam publikasi Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi November 2025 di situs Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan. ***
--- Sandy Javia
Komentar