Breaking News

INTERNASIONAL AS Kirim Kapal Induk Kedua dan Jet Tempur Ketika Israel Bersiap Perluas Operasi Gaza 15 Oct 2023 10:34

Article image
Kapal induk USS Dwight D. Eisenhower dikerahkan dari Naval Station Norfolk, 14 Oktober 2023. (Foto: CNN)
Pentagon akan dapat mengirimkan pasukan dan aset tambahan ke wilayah tersebut secepat yang diperlukan, ketika Israel terus berperang melawan kelompok teroris Hamas.

MEDITERANIA, IndonesiaSatu.co -- Pentagon memerintahkan kapal induk kedua ke Laut Mediterania bagian timur dan mengirimkan jet tempur Angkatan Udara ke wilayah tersebut ketika Israel bersiap untuk memperluas operasinya di Gaza, KATA Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (14/10/2023).

Dilansir CNN (14/10/2023), kapal perang AS tidak dimaksudkan untuk bergabung dalam pertempuran di Gaza atau mengambil bagian dalam operasi Israel, namun kehadiran dua kapal Al paling kuat dirancang untuk mengirimkan pesan pencegahan terhadap Iran dan proksi Iran di wilayah tersebut, seperti Hizbullah di Lebanon.

Gerakan tersebut adalah “bagian dari upaya kami untuk mencegah tindakan permusuhan terhadap Israel atau upaya apa pun untuk memperluas perang ini setelah serangan Hamas terhadap Israel,” kata Austin dalam pernyataannya.

Kelompok penyerang kapal induk pertama, dipimpin oleh USS Gerald R. Ford, tiba di lepas pantai Israel pekan lalu.

Kini kelompok penyerang USS Dwight D. Eisenhower, yang dikerahkan dari Norfolk, Virginia, pada hari Jumat, sedang menuju ke Mediterania timur. Kapal induk tersebut awalnya akan berlayar ke perairan Komando Eropa AS.

Saat ini masih belum jelas berapa lama Ford akan bertahan di wilayah tersebut setelah kelompok penyerang kapal induk Eisenhower tiba, kata seorang pejabat pertahanan AS kepada CNN.

Eisenhower, yang merupakan andalan kelompok penyerang kapal induk, akan ditemani oleh sebuah kapal penjelajah berpeluru kendali dan dua kapal perusak berpeluru kendali, kata pernyataan Austin.

Eisenhower dapat membawa lebih dari 60 pesawat, termasuk jet tempur F/A-18. Ford dapat mengerahkan lebih dari 75 pesawat.

ABC News pertama kali melaporkan perintah kelompok penyerang kapal induk tersebut.


Pasukan AS tidak ada di sana untuk membantu Israel

Pemerintahan Biden menjelaskan bahwa kapal induk tersebut, dan pasukan pendampingnya, tidak berada di sana untuk terlibat dalam aktivitas tempur atas nama Israel.

“Tidak ada niat atau rencana untuk menempatkan pasukan Amerika di Israel,” kata John Kirby, koordinator komunikasi strategis Dewan Keamanan Nasional, pada hari Kamis.

Kirby menggarisbawahi bahwa tujuan peningkatan kehadiran militer di wilayah tersebut adalah untuk mencegah pihak lain ikut serta dalam konflik jika mereka melihat kelemahan di pihak Israel.

“Kami memperhatikan kepentingan keamanan nasional kami dengan sangat serius di kawasan ini,” katanya.

Ditambahkan, tujuan dari penguatan postur kekuatan adalah “untuk bertindak sebagai pencegah bagi aktor lain, termasuk Hizbullah, yang mungkin berpikir bahwa memperluas konflik ini adalah sebuah tindakan yang tidak perlu. ide bagus."

Selain itu, Unit Ekspedisi Marinir ke-26, sebuah pasukan reaksi cepat yang mampu melakukan operasi khusus, sedang melakukan persiapan jika mereka diperintahkan lebih dekat ke Israel untuk memperkuat postur pasukan AS di sana, kata beberapa pejabat AS kepada CNN.

Unit tersebut, yang berada di kapal serbu amfibi USS Bataan, terdiri dari lebih dari 2.000 Marinir dan pelaut dan akan mampu mendukung evakuasi skala besar. Di antara tugas misi penting untuk Unit Ekspedisi Marinir adalah operasi evakuasi dan bantuan kemanusiaan.

Belum ada perintah seperti itu yang diberikan kepada unit tersebut, kata para pejabat.


Lebih banyak pesawat tempur AS dikirim ke wilayah tersebut

Sementara itu, Pusat Angkatan Udara AS pada hari Sabtu mengumumkan pengerahan jet tempur F-15E dan jet serangan darat A-10 ke wilayah tersebut.

Pergerakan pesawat-pesawat tempur dari Skuadron Tempur Ekspedisi ke-494 dan Skuadron Tempur Ekspedisi ke-354, “memperkuat postur AS dan meningkatkan operasi udara di seluruh Timur Tengah,” demikian pernyataan Angkatan Udara.

Namun tidak disebutkan secara spesifik jumlah pesawat tempur yang terlibat.

Sebuah postingan di media sosial Komando Pusat AS mengatakan A-10 akan bergabung dengan skuadron pesawat lain yang sudah berada di wilayah tersebut.

Pernyataan Menteri Pertahanan AS Austin mengatakan pesawat tempur F-16 juga telah dikerahkan ke wilayah tersebut.

“Dengan menempatkan pesawat tempur canggih dan berintegrasi dengan pasukan gabungan dan koalisi, kami memperkuat kemitraan kami dan memperkuat keamanan di kawasan ini,” kata Letjen Alexus Grynkewich, komandan Angkatan Udara ke-9, dalam sebuah pernyataan.

Para pejabat pertahanan telah berulang kali mengatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa Pentagon akan dapat mengirimkan pasukan dan aset tambahan ke wilayah tersebut secepat yang diperlukan, ketika Israel terus berperang melawan kelompok teroris Hamas. ***

--- Simon Leya

Komentar