Breaking News

SASTRA BUNG! (Puisi Harlah Pancasila 1 Juni) 01 Jun 2024 22:09

Article image
Di tempat inilah Bung Karno merenung dan menggali nilai-nilai luhur yang kelak disebut Pancasila. (Foto: Tribun)
Tentang Pancasila tak cukup hanya kelebat memori.

Bung,
Apa yang perlu kutulis lagi
Tentang dirimu, Pancasila dan negeri ini?
Tiap 1 Juni
Orang bicara dengan bibir penuh api,
Wajahmu dipajang di baliho dan jalanan dengan pujian membuai.
Di parlemen dan kabinet mereka berdiri bagai pemimpin sejati
Berpidato pekik yel gagah berani,
"Tegakkan Pancasila dan NKRI harga mati!"
Tapi begitulah politisi, birokrat, juga polisi.
Bahkan bubarkan FPI pun mereka tak tampak bernyali.

Bung,
Tentang Pancasila tak pernah usai.
Itu fondasi kukuh bangsa dan negara ini.
Memang mesti buka ruang diskusi, debat dan interpretasi
Karena ideologi bukan batu kali.
Pikiran manusia dinamis tak pernah henti.

Tapi jangan bongkar itu fondasi
Kalau ingin negeri ini lestari.
Dengan apa bisa dijamin tanpa Pancasila negeri ini tak mati?
Paman Sam* atau Paman Abu* tak perlu jadi rujukan ideologi.
Kita sudah punya kaki dan jiwa sendiri,
Kita punya semua untuk jadi bangsa kuat dan mandiri.

Bung,
Lahirnya Pancasila kami kenang tiap 1 Juni.
1934-1938 tak sirna dari memori,
Saat Bung dibuang ke Ende, negerinya Marilonga dan Baranuri*,
Kala jiwa mudamu larut dalam tafakur dan meditasi,
Lima sila teruntai di bawah Pohon Sukun di bibir pantai.
Maka kian dekatlah ke pucuk mimpi:
Kelak darah, juang, air mata dan nyawa untuk negeri dimahkotai dalam Proklamasi!

Tentang Pancasila tak cukup hanya kelebat memori.
Tak bisa hanya jejal indoktrinasi.
Tak berarti hanya gemuruh orasi.

Pancasila itu visi, orientasi dan aksi.
Pancasila itu spirit, refleksi dan aktualisasi.
Pancasila itu hidup kita sehari-hari.

Bung Karno,
Terima kasih dan hormat sejati.

Jakarta, 1 Juni 2015
Valens Daki-Soo

* Paman Sam: AS dengan fundamentalisme pasar bebasnya.
* Paman Abu: Timur Tengah dengan radikalisme dan fundamentalisme religiusnya.
* Marilonga dan Baranuri: tokoh/pahlawan lokal Ende-Flores.

Komentar