Breaking News

SENI BUDAYA Canho Pasirua Bawa Musik Indonesia ke Osaka Expo 2025 25 Sep 2025 13:15

Article image
Pianis muda NTT Canho Pasirua dalam sebuah konser penggalangan dana di Musro, Hotel Borobudur, Jakarta (29 Juni 2016). (Foto: redaksi I-Satu))
Pianis muda berbakat asal Ende, Nusa Tenggara Timur, Canho Pasirua, bersama Tim Musik Indonesia, dijadwalkan tampil pada 26–28 September di Paviliun Indonesia, Osaka, Jepang.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co — Indonesia kembali menampilkan kekuatan budaya dan kreativitas di panggung dunia melalui partisipasi dalam Osaka Expo 2025. Pianis muda berbakat asal Ende, Nusa Tenggara Timur, Canho Pasirua, bersama Tim Musik Indonesia, dijadwalkan tampil pada 26–28 September di Paviliun Indonesia, Osaka, Jepang.

Canho, yang dikenal dengan kepiawaiannya memadukan musik klasik dan kontemporer dengan nuansa Nusantara, akan membawakan sejumlah karya yang menonjolkan karakter budaya Indonesia di panggung internasional. Ia akan tampil bersama Tim Musik Indonesia yang terdiri dari seniman muda serta maestro musik tradisional.

“Melalui musik, Indonesia ingin menyampaikan pesan perdamaian, keberagaman, dan kekayaan budaya kepada masyarakat dunia,” tulis keterangan resmi Paviliun Indonesia, dikutip Kamis (25/9/2025).

Kehadiran Canho dan Tim Musik Indonesia menjadi bagian dari tema besar Paviliun Indonesia di Osaka Expo 2025, yakni “Indonesia Emas 2045: Nature, Culture, Future”, yang menekankan perjalanan bangsa menuju masa depan melalui kekuatan budaya, kreativitas, dan kolaborasi global.

Jejak Karier Pianis Muda dari Ende

Canho Pasirua, nama lengkap Yohanes De Capestrano Jambru Pasirua, lahir pada 2 November 2004 di Ende, Flores, dari pasangan Kristoforus Jambru dan Ermelinda Ndiki. Bakat musiknya sudah terlihat sejak dini.

  • Pada usia 3 tahun ia sudah belajar piano, dibimbing langsung oleh ayahnya.

  • Umur 4 tahun, ia mengikuti kursus musik di Affrettando Music Course Ende (2009, 2010, 2012).

  • Pada usia 10 tahun, Canho menggelar konser solo piano di Ende, Maumere, dan Mbay.

  • Di akhir 2015, ia mengikuti audisi World Championship of Performing Arts Indonesia (WCOPA Indonesia), dan lolos mewakili Indonesia ke ajang dunia di California pada 2016.

Keberangkatan Canho ke Amerika kala itu didukung berbagai pihak, termasuk VDS Entertainment & Event Organizer dan Artha Graha Peduli, melalui konser penggalangan dana di Musro, Hotel Borobudur, Jakarta (29 Juni 2016). 

Valens Daki-Soo, Chairman PT Veritas Dharma Satya (VDS) kala itu menegaskan, dukungan ini sebagai wujud komitmen untuk mengangkat bakat dari daerah-daerah yang mungkin minim fasilitas. Ia menyebut bahwa Canho adalah contoh nyata bahwa potensi besar bisa muncul dari Flores/NTT jika diperjuangkan dengan serius.

Prestasi Medali Emas di WCOPA 2016

Di ajang World Championship of Performing Arts 2016 di Long Beach, California, Canho mencatat prestasi gemilang. Ia meraih 8 medali, dengan 5 di antaranya emas, pada usia 11 tahun.

Medali emas diperoleh dari kategori Instrument Classical, Instrument Contemporary, Instrument Jazz, Instrument Open, dan Instrument Original Works. Selain itu, Canho juga mendapat penghargaan pilihan di kategori junior (usia 11–15 tahun).

Penampilannya yang memukau sempat membuat juri memberi tepuk tangan spontan—sebuah hal yang jarang terjadi di ajang tersebut. Prestasi ini menegaskan kapasitas Canho sebagai musisi muda dengan standar internasional.

Pianis senior sekaligus pendiri MURI, Jaya Suprana, menilai teknik Canho sudah sangat baik. “Yang perlu diperkuat adalah ekspresi, kepercayaan diri, dan keluwesan dalam bermain,” ujarnya saat itu.

Penampilan di Osaka Expo 2025

Kini, setelah menorehkan jejak panjang sejak kecil, Canho kembali mengharumkan nama Indonesia. Penampilannya bersama Tim Musik Indonesia di Osaka Expo bukan sekadar hiburan, melainkan bagian dari diplomasi budaya Indonesia.

Melalui musik, Indonesia berupaya mempererat hubungan dengan Jepang dan dunia internasional. Nada-nada dari timur Indonesia yang menggema di negeri Sakura diharapkan menjadi simbol harmoni antarbangsa sekaligus cermin optimisme menuju Indonesia Emas 2045. ***

--- Sandy Javia

Komentar