REGIONAL Di Kota Reinha Larantuka, Para Pastor dan Biarawan-Biarawati Mendoakan Maruarar Sirait 15 Nov 2024 23:38

Menteri Ara menyampaikan rasa bangga dan mohon do'a dari Para Pastor dan Suster yang mau mendedikasikan seluruh dirinya untuk kebesaran Tuhan dan untuk kemanusiaan.
LARANTUKA, IndonesiaSatu.co-- Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait berkunjung ke Biara Pusat Susteran PRR di Lebao, Kota Larantuka, Flores Timur, Kamis (14/11/2024).
Menteri PKP yang akrab disapa Bang Ara itu ditemani Senator Asal NTT, Angelius Wake Kako (AWK) dan Dirjen Perumahan, Iwan Suprijanto.
Dalam kesempatan tersebut, Para Pastor dan Suster mendoakan Bang Ara dan seluruh rombongan dalam tugas dan pengabdian untuk bangsa dan negara.
Bang Ara menyampaikan bahwa kehadiran kita semua adalah bentuk kepedulian bersama atas duka yang sedang dialami oleh saudara-saudara kita karena erupsi gunung Lewotobi.
“Ini adalah bukti kemanusiaan telah menembus batas dan Pancasila sungguh hadir di Indonesia. Tugas kami untuk membantu perumahan bagi rakyat kecil, rakyat miskin dan rakyat korban bencana. Kita mempunyai tanggung jawab bersama dan bergotong royong baik dalam pemikiran, do'a, waktu dan tenaga,” ungkap Ara, dalam keterangan tertulis yang diterima media ini, Jumat (15/11/2024).
Menteri Ara juga menyampaikan bahwa sebelumnya sudah bertemu warga terdampak di dua titik pengungsian bersama Kepala BNPB, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Daerah Flores Timur.
Menurutnya, semua masyarakat, termasuk anak-anak sudah bersedia untuk pindah ke lokasi yang lebih aman.
“Memindahkan warga terdampak ini perlu kerja sama semua stakeholder untuk memastikan bahwa mereka nyaman di tempat yang baru dan bisa kembali bangkit membangun ekonomi keluarga. Pemerintah tidak hanya membangun rumah hunian tetap, tetapi juga menyediakan fasilitas pendidikan, infrastruktur jalan, air bersih dan pelayanan kesehatan,” lanjut politisi Gerindra ini.
Menteri Ara menyampaikan rasa bangga dan mohon do'a dari Para Pastor dan Suster yang mau mendedikasikan seluruh dirinya untuk kebesaran Tuhan dan untuk kemanusiaan.
“Pilihan itu butuh komitmen dan pengorbanan yang sangat luar biasa dan tentunya sangat mulia di mata Tuhan. Saya memohon do'a Pastor dan Suster sekalian. Saya juga mendoakan agar biara dan kongregasi ini terus memberi dampak bagi kemanusiaan, tanpa sekat melalui pemikiran dan karya pelayanan,” ungkap Bang Ara.
Menteri Ara juga menyampaikan bahwa Angelo adalah teman diskusi dan teman ngobrolnya.
Menurutnya, Angelo adalah contoh kader yang menembus batas atau sekat karena bergumul bersama para tokoh bangsa lintas agama.
Salah satu contoh, sebutnya, Angelo pernah menjadi ketua panitia acara pemberian penghargaan untuk Bapak Akbar Tanjung yang adalah kader organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Gebrakan Pro-Rakyat
Pada kesempatan yang sama, Angelo Wake Kako (AWK) menyampaikan bahwa dalam satu bulan perjalanan pemerintahan Prabowo-Gibran, Bang Ara adalah salah satu Menteri yang telah menunjukkan gebrakan besar yang pro rakyat.
“Rumah adalah tempat berbagi suka dan duka. Hari ini ada sosok Bang Ara yang siap mendukung kita semua untuk membangun mimpi bersama dalam keluarga melalui kebijakan membangun dua ribuan rumah baru untuk warga terdampak erupsi lewotobi ini," kata Angelo.
"Bang Ara tidak bisa berjalan sendiri. Saya meminta doa dari Para Pastor dan Suster karena tanggung jawab yang luar biasa yang Tuhan pakai melalui beliau ini,” ungkap Senator Asal NTT ini.
Sementara itu, Dewan Pimpinan Umum Puteri Reinha Rosari (PRR), Sr. Maria Erna, PRR menyampaikan terima kasih atas kunjungan Menteri Maruarar Sirait dan sarapan bersama anggota komunitas kongregasi PRR di Lebao.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih karena hari ini kami mendapatkan kunjungan pertama kali dari seorang Menteri yang selama ini kami hanya melihat di televisi. Ini adalah pusat biara kami sejak awal kongregasi kami berdiri. Semoga Pak Menteri senantiasa diberikan kesehatan dan dijauhkan dari segala penyakit,” ungkap Suster Maria, PRR.
Perwakilan Pastor dan Suster dalam dialog menyampaikan usulan agar pemerintah juga memberikan perhatian terhadap sekolah yang juga menjadi dampak erupsi lewotobi ini karena sekolah adalah rumah kedua setelah rumah tinggal.
Selain itu, di masa transisi setelah masa tanggap darurat ini pemerintah perlu membuat rumah hunian sementara sebelum hunian tetap selesai dibangun sehingga warga betul-betul diperlakukan secara layak dan manusiawi.
--- Guche Montero
Komentar