Breaking News

INTERNASIONAL Ekonomi Inggris Diambang Resesi 04 Oct 2022 10:13

Article image
Pertumbuhan 0,2% tidak memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Inggris

JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Tumbuhnya ekonomi Inggris pada kuartal II-2022, diperkirakan akan menyusut lagi. Hal ini karena pertumbuhan tersebut tidak seperti yang diproyeksikan sebelumnya.

Berdasarkan data dari Office of National Statistic, Inggris adalah satu-satunya negara G7 yang masih terdampak Covid-19 dari segi ekonomi. Pernyataan ini dibuktikan dengan produk domestic bruto (PDB) Inggris yang saat ini sebesar 0,2%, yang dinilai lebih kecil dibandingkan awal 2020 lalu.

Dilansir dari Detik Finance, mengutip dari CNN, menurut Bank of England, ekonomi Inggris akan Kembali menyusut dengan angka inflasi menuju 11%

“Inggris sedang berjuang untuk tumbuh dan menghadapi kemungkinan resesi yang lebih dalam,” ungkap Craig Erlam, analis pasar senior Oanda, dilansir dari CNN, pada Selasa (4/10/22).

Keputusan Perdana Menteri Inggris, Liz Truss yang memotong pajak yang besar dan paket subsidi energi, menimbulkan ketakutan bagi para pelaku pasar keuangan dan membuat biaya pinjaman pemerintah, bisnis, dan rumah tangga mengalami kenaikan.

“Anfda memiliki semua hal ini bersama-sama, yang akan bertentangan dengan tujuan pemerintah untuk pertumbuhan yang lebih tinggi dan inflasi yang rendah,” ungkap Mohamed El-Erian, pakar pasar oblogasi dan penasihat Alianz.

Intervensi Bank of England pada Rabu lalu, memberikan angin segar bagi para pelaku pasar. Namun, rencana Liz dalam mendorong pertumbuhan, membuat para investor mengharapkan bank sentral Inggris harus menaikkan suku bunga sebesar 1,25% atau 1,5% pada 2 November nanti, untuk mengatasi dampak dari inflasi.***

--- Sandy Javia

Komentar