REGIONAL Ironi Krisis Air di Fatuneno-Noepesu TTU, DPRD Veronika Lake: PDAM Jangan Tinggal Diam 15 Nov 2025 06:45
Veronika meminta PDAM Tirta Cendana agar turun membantu masyarakat memperbaiki pipa yang rusak. Sinergi dengan pemerintah Desa sangat penting agar krisis air segera ditangani.
FATUNENO, IndonesiaSatu.co – Masyarakat pemilik air minum Mutis di Desa Fatuneno dan Desa Noepesu, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mengalami krisis air bersih lebih dari dua minggu.
Menariknya, krisis air terjadi pasca kebijakan pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Cendana menyerahkan pengelolaan air sepenuhnya kepada masyarakat di dua desa tersebut.
“Ironi jika masyarakat di sumber air justru krisis air. PDAM Tirta Cendana tidak boleh tinggal diam karena krisis air minum ini dimulai dari kebijakan memberikan pengelolaan air minum untuk dikelola secara mandiri oleh masyarakat Desa Fatuneno dan Desa Noepesu. Masyarakat seharusnya diberikan pendampingan, tidak langsung dibiarkan jalan sendiri,” tegas Wakil Ketua Komisi III DPRD TTU dari Fraksi PDI Perjuangan Veronika Lake, S.ST, MM di Desa Fatuneno, Sabtu (15/11/2025) pagi.
Veronika menjelaskan, ketika PDAM Tirta Cendana memberikan hak pengelolaan air, seharusnya didahului studi ilmiah pencarian opsi terbaik bagi masyarakat, uji coba berkala opsi-opsi yang ada, dan perbaikan seluruh infrastruktur pipa dan penampung air, dan setelah itu baru diputuskan opsi tersebut.
“Ini kan tiba-tiba langsung diberikan pengelolaan gratis. PDAM juga menyerahkan jalur air yang memakai pipa lama yang sudah keropos, sehingga mudah bocor. Pipa-pipa ini sudah digunakan puluhan tahun dan seharusnya sudah diganti. Jika PDAM punya itikad baik seharusnya mengganti pipa-pipa yang rusak, bukan langsung dibebankan kepada masyarakat. Sekarang masyarakat tidak mampu membiayai perbaikan pipa yang rusak,” ujar Veronika.
Opsi gratis, jelas Veronika, bisa dilakukan dengan skema pembiayaan gratis melalui dana sosial Perusahaan (CSR) atau kerja sama dengan Bumdes untuk pengelolaan, dengan tetap didampingi oleh PDAM Tirta Cendana.
“Ketika langsung diserahkan tanpa kajian dan pendampingan, kebijakan ini justru memberi beban kepada masyarakat,” tegas Veronika.
Karena itu, srikandi PDI Perjuangan tersebut meminta PDAM Tirta Cendana agar turun membantu masyarakat memperbaiki pipa yang rusak. Sinergi dengan pemerintah Desa sangat penting agar krisis air segera ditangani.
“Tolong bantu masyarakat mengganti pipa yang rusak, bantu las, dan perbaiki bak penampungan yang rusak. Ini menunjukkan bahwa PDAM memiliki hati dan kepedulian kepada Desa Fatuneno dan Desa Noepesu yang adalah masyarakat pemilik air minum Mutis yang memberikan kontribusi besar kepada PDAM dan masyarakat TTU,” pinta Veronika.
Komentar