Breaking News

ENERGI Kembangkan EBT Berbasis Kelautan, Gubernur NTT Siap Lanjutkan Proyek PLTAL di Selat Gonzalo- Flotim 22 Oct 2025 22:40

Article image
Gubernur NTT, Melki Laka Lena berfoto bersama Tim Tidal Bridge Belanda usai pertemuan. (Foto: Ist)
"Potensi arus lautnya bisa digunakan untuk membantu kekurangan listrik di Flores saat ini. Ini adalah bagian dari Energi Baru Terbarukan yang mesti kita dorong untuk dipakai,” kata Gubernur Melki.

KUPANG, IndonesiaSatu.co-– Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut (PLTAL) di Selat Gonzalo, Larantuka, Kabupaten Flores Timur (Flotim), yang pernah digagas Mantan Gubernur Frans Lebu Raya. 

Gubernur menyebut, hal itu menjadi upaya pemerintah daerah mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) berbasis potensi kelautan.

Komitmen Gubernur Melki tersebut dibuktikan dengan menerima audiensi dengan tim Tidal Bridge Belanda, bertempat di Ruang Rapat Gubernur NTT, Senin, (20/10/2025).

Turut hadir mendampingi Gubernur NTT yakni Kepala Dinas PUPR, Benyamin Nahak; Kepala Dinas ESDM, Rosye Hedwine; Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Sulastri Rasyid; Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Adelino Soares; dan Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Selfi H. Nange; CEO Tidal Bridge BV (Belanda), Mr. Eric Van Den Eijnden dan Perwakilan dari PT. Pertamina Power Indonesia.

Diketahui, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut yang terintegrasi dengan jembatan Pancasila Palmerah di selat Larantuka tersebut telah melalui tahapan Feasibility Study (FS), AMDAL, ESIA, dan studi interkoneksi PLN, serta memperoleh dukungan pendanaan dari Bank Pembangunan Belanda (FMO/Invest International).

Pembaharuan Izin Lingkungan

President Director PT. Tidal Bridge Indonesia, Latief Gau, pada kesempatan itu menjelaskan bahwa pembangunan pembangkit listrik dengan memanfaatkan tenaga arus laut di wilayah ini sangat potensial dan memberikan manfaat lebih untuk masyarakat NTT.

Dalam audiensi yang hangat itu, President Director PT Tidal Bridge Indonesia juga memaparkan perkembangan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut yang juga terintegrasi dengan jembatan yang menghubungkan Pulau Adonara dan Larantuka di Flores.

Latief menjelaskan, berdasarkan hasil observasi arus laut dan kondisi geografis, NTT memiliki potensi alamiah yang ideal untuk pengembangan energi listrik bertenaga arus laut.

Disebutkan, PLTAL di Larantuka ditargetkan dapat menghasilkan energi hingga 100 megawatt (MW). 

Terkait pendanaan, Latief Gau mengatakan bahwa sejak tahun 2018, telah ada persetujuan kerjasama pembangunan antara Tidal Bridge dengan PT PLN (Persero). Namun, dokumen AMDAL yang telah terbit sebelumnya telah kedaluwarsa, sehingga perlu dilakukan pembaruan izin lingkungan dan perizinan teknis lainnya.

Menurut Latief, dalam Forum G-20 di Bali, isu mengenai proyek PLTAL kembali dibahas dan mendapat dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI. 

Adapun target penyelesaian proyek dan Commercial Operation Date (COD) ditetapkan paling lambat tahun 2028.

Dukungan Pemprov NTT

Gubernur Melki Laka Lena pada kesempatan itu menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi NTT memberikan dukungan terkait pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut yang juga merupakan bagian dari Energi Baru Terbarukan (EBT), sejauh hal tersebut mendatangkan manfaat bagi masyarakat.

Menurut Gubernur Melki, proyek PLTAL yang akan dikerjakan di wilayah timur pulau Flores itu merupakan bagian dari Energi Baru Terbarukan yang mesti didorong pelaksanaannya guna mendukung pasokan listrik di Pulau Flores.

“Potensi arus lautnya bisa digunakan untuk membantu kekurangan listrik di Flores saat ini. Ini adalah bagian dari Energi Baru Terbarukan yang mesti kita dorong untuk dipakai,” jelasnya.

Wakil Ketua DPP Golkar itu memastikan bahwa untuk mendukung percepatan pelaksanaan proyek PLTAL, Pemerintah Provinsi NTT akan berkomunikasi dengan Kementerian ESDM dan pihak terkait lainnya.

“Tadi kita dengar dalam sepuluh tahun terakhir ini relatif belum ada perkembangan berarti. Kami tentu akan bersama dengan tim Tidal Bridge dari Belanda, akan memastikan bahwa Pemerintah Provinsi NTT akan membantu agar bagaimana proyek ini bisa dilaksanakan dan bisa digunakan sebagai salah satu pembangkit listrik di Flores yang saat ini ketika masuk kondisi puncak, ada pada kondisi yang relatif kritis,” ungkap Gubernur. 

Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi NTT, Rosye Hedwine, menjelaskan bahwa proyek PLTAL ini telah tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL).

Namun demikian, untuk dapat ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), masih terdapat sejumlah catatan administratif yang perlu diselesaikan; seperti Dokumen FS, Managemen Resiko, Master Plan, Dokumen Lingkungan, dan Dokumen Kesesuaian dengan RTRW Provinsi maupun Kabupaten Flores Timur.

--- Guche Montero

Komentar