BUDAYA Komunitas "Loka Tua Mata Api" Resmi Kantongi Akta Notaris, Romo Roni Neto Wuli: Bukti Legalitas dan Ruang Sinergi-Kolaboratif 01 Aug 2025 16:33
"Komunitas 'Loka Tua Mata Api' ini diharapkan menjadi ruang kajian, diskusi, dan aksi konkret dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai budaya masyarakat Ngada di tengah arus modernisasi yang semakin kuat," tandas Romo Roni.
BAJAWA, IndonesiaSatu.co-- Komunitas kajian budaya "Loka Tua Mata Api" yang berbasis di Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT" secara resmi hadir setelah penerbitan dan penandatanganan Akta Notaris pada Kamis (31/7/2025).
Acara penandatanganan akta notaris itu dihadiri oleh pengurus inti yakni Ketua Komunitas (RP. Dr. Felix Baghi), Wakil Ketua (RD. Dr. Rofinus Neto Wuli), Dewan Pengawas (Yohanes C. Watu Ngebu yang juga Sekda Ngada), Sekretaris 1 (Dr. Nicolus Noywuli), Sekretaris II (David J. Djawapatty), Bendahara 1 (Ivan Botha), dan Bendahara 2 (Paschalia Maria Dolorosa Moi).
Acara penandatanganan berlangsung di Kantor Notaris San Lucia Yosepha Boku., S.H.,M.KN yang beralamat di Jalan R.E.Martadinata, Kelurahan Kisanata, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, NTT.
Langkah Strategis Bangun Sinergi-Kolaboratif
Wakil Ketua Komunitas, RD. DR Rofinus Neto Wuli, menjelaskan bahwa kehadiran Komunitas dan legalitas melalui Akta Notaris merupakan langkah strategis untuk memastikan legalitas dan keberlanjutan kerja-kerja komunitas di masa mendatang.
Menurut Romo Roni, momentum penandatanganan Akta Notaris pendirian komunitas tersebut mengandung dua nilai utama.
"Momentum ini menegaskan legalitas wadah komunitas ini yang kini memiliki Akta Notaris. Ini akan menjadi pegangan dan landasan kuat untuk kerja-kerja komunitas ke depan,” ujar Romo Roni, melansir tribunflores.com
Selain legalitas, lanjut Romo Roni, momentum tersebut juga menunjukkan sinergi yang kuat antara masyarakat sipil dan pemerintah.
“Nilai penting kedua yakni bahwa momentum ini menunjukkan kerja kolaboratif yang apik antara komunitas "Loka Tua Mata Api" dengan Pemerintah Kabupaten Ngada. Kehadiran para pejabat ini bukan hanya simbolik, tetapi juga karena mereka merupakan bagian dari pengurus inti komunitas ini,” lanjut Romo Roni.
Menurutnya, kehadiran unsur pemerintah dalam struktur komunitas menjadi representasi nyata dari apresiasi pemerintah daerah terhadap inisiatif pelestarian budaya lokal.
"Komunitas 'Loka Tua Mata Api' ini diharapkan menjadi ruang kajian, diskusi, dan aksi konkret dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai budaya masyarakat Ngada di tengah arus modernisasi yang semakin kuat," tandas Romo Roni.
--- Guche Montero
Komentar