Breaking News

INTERNASIONAL Militer AS Sukses Luncurkan Pesawat Rahasia 18 May 2020 13:06

Article image
Peluncuran Program X-37B militer AS yang misterius. (Foto: BBC News)
Pesawat yang juga dikenal sebagai Orbital Test Vehicle (OTV), akan menyebarkan satelit ke orbit dan juga menguji teknologi power-beaming (transmiri energi lewat sinar lazer).

CAPE CANAVERAL, IndonesiaSatu.co -- Angkatan Udara AS berhasil meluncurkan roket Atlas V yang membawa pesawat ruang angkasa X-37B untuk misi rahasia.

Roket diluncurkan pada hari Minggu (17/5/2020) dari Cape Canaveral, sehari setelah cuaca buruk menghentikan rencana untuk peluncuran hari Sabtu.

Pesawat yang juga dikenal sebagai Orbital Test Vehicle (OTV), akan menyebarkan satelit ke orbit dan juga menguji teknologi power-beaming (transmiri energi lewat sinar lazer). Sebagai ilustrasi, di masa depan, transmisi energi listrik konvensional yang menggunakan kabel akan digantikan oleh lazer.

Ini adalah misi keenam pesawat di ruang angkasa.

Peluncuran ini didedikasikan untuk pekerja garis depan dan mereka yang terkena dampak pandemi. Sebuah pesan termasuk kata-kata "Amerika Kuat" ditulis di fairing payload roket.

X-37B adalah program rahasia dan sangat sedikit yang diketahui tentangnya. Pentagon mengungkapkan sangat sedikit detail tentang misi dan kemampuan drone di masa lalu.

"Misi X-37B ini akan menjadi tuan rumah lebih banyak eksperimen daripada misi sebelumnya," kata Sekretaris Angkatan Udara Barbara Barrett awal bulan ini.

Salah satu percobaan akan menguji efek radiasi pada biji dan bahan lainnya.

Program X-37B dimulai pada tahun 1999. Pesawat ini menyerupai versi yang lebih kecil dari pesawat ulang-alik berawak yang pensiun oleh program luar angkasa AS pada tahun 2011. Pesawat ini dapat meluncur turun melalui atmosfer untuk mendarat di landasan pacu, sama seperti pesawat ulang-alik itu.

Dibangun oleh Boeing, pesawat ini menggunakan panel surya untuk daya di orbit, berukuran lebih dari 29 kaki (9 meter), memiliki lebar sayap hampir 15 kaki dan berat 11.000 pon (4.989 kg).

Pesawat pertama terbang pada April 2010 dan kembali setelah misi delapan bulan.

Misi terbaru berakhir pada Oktober 2019, setelah 780 hari di orbit, menjadikan waktu pesawat di luar angkasa lebih dari tujuh tahun.

Lama misi ini saat ini belum diketahui.

--- Simon Leya

Komentar