PENDIDIKAN Rektor IPB University: Tri Dharma Perguruan Tinggi Kini Berkembang Jadi Inovasi Berdampak Sosial 09 Dec 2025 13:02
Perguruan tinggi tidak hanya bertugas mendidik dan melakukan penelitian, tetapi juga menghasilkan teknologi dan rekomendasi kebijakan yang memperkuat pembangunan dan ketahanan nasional.
BOGOR, IndonesiaSatu.co - Sehari setelah terpilih sebagai Rektor IPB University Pengganti Antar Waktu (PAW) periode 2025–2028, Dr Alim Setiawan langsung bertolak ke Jepang untuk menghadiri peringatan 40 Tahun United Graduate School of Agricultural Sciences (UGAS), Ehime University, Sabtu (6/12).
Sebagai alumnus UGAS periode 2014–2017, Dr Alim diundang untuk memberikan commemorative lecture mengenai pengalaman dan pandangan tentang kepemimpinan transformatif di bidang Agricultural Sciences.
Dalam paparannya, Rektor Alim menjelaskan bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat), kini berkembang dengan poin ke-empat, yaitu inovasi untuk dampak sosial.
“Perguruan tinggi tidak hanya bertugas mendidik dan melakukan penelitian, tetapi juga menghasilkan teknologi dan rekomendasi kebijakan yang memperkuat pembangunan dan ketahanan nasional,” ujarnya melalui siaran pers Humas IPB University.
“IPB University saat ini bergerak menuju era Agromaritim 5.0, sebuah kerangka yang menempatkan manusia, keberlanjutan, dan resiliensi sebagai pusat inovasi,” tambahnya.
Teknologi seperti artificial intelligence (AI), internet of things (IoT), big data, blockchain, hingga brain–computer interfaces disebutnya sebagai pengungkit kesejahteraan masyarakat, terutama petani dan nelayan.
Rektor juga memaparkan tiga pilar keilmuan yang kini membentuk ekosistem riset IPB University dalam bidang agromaritim, yaitu AI, ilmu omics, dan sains keberlanjutan. Ketiga pilar ini dihubungkan oleh ilmu sosial yang berperan menjembatani inovasi teknologi dengan dinamika masyarakat melalui kajian perilaku, etika, tata kelola, dan kebijakan publik.
Permintaan global terhadap kemampuan berbasis AI semakin meningkat. Di waktu yang sama, banyak metode konvensional mulai ditinggalkan. “Untuk menyiapkan talenta masa depan, IPB University memperkuat kompetensi mahasiswa dan peneliti dalam AI, keterampilan digital, dan keterampilan hijau,” tandasnya.
Di akhir sesi, Dr Alim menekankan bahwa ketahanan pangan, perubahan iklim, dan transformasi digital merupakan tantangan bersama yang menuntut kolaborasi lintas negara. IPB University, ujarnya, terus membuka diri untuk bekerja sama dengan berbagai mitra dalam menghasilkan dampak yang inklusif dan berkelanjutan.
Perkuat Kolaborasi Pendidikan dan Riset Global
Dalam kunjungan tersebut, Rektor IPB University terpilih juga melakukan pertemuan dengan sejumlah pimpinan perguruan tinggi di Jepang.
Dr Alim berdiskusi dengan pimpinan perguruan tinggi dari Kochi University, Tokyo University of Agricultural Science, Ehime University, dan Kagawa University. Ia menjajaki peluang penguatan kolaborasi akademik dan riset antara Indonesia dan Jepang.
Pada forum diskusi tersebut, Dr Alim menegaskan bahwa riset-riset IPB University diarahkan untuk mendukung transformasi sistem pangan nasional, sejalan dengan agenda pemerintah untuk memperkuat ketahanan pangan dan resiliensi masyarakat.
“Tantangan yang kita hadapi hari ini, mulai dari ketahanan pangan, ketangguhan terhadap perubahan iklim, transformasi digital, hingga pemberdayaan masyarakat, tidak hanya dialami oleh satu negara, tetapi oleh banyak bangsa. Karena itu, solusi yang kita bangun harus lahir dari kebersamaan dan kolaborasi lintas negara,” ujar Dr Alim.
Dalam lawatan ke Ehime University, Dr Alim hadir sebagai invited speaker dalam peringatan 40 Tahun United Graduate School of Agricultural Sciences (UGAS). Di Ehime University, Dr Alim menekankan pentingnya penguatan pendidikan dan riset interdisipliner yang terintegrasi dengan AI, terutama karena Ehime memiliki dua program yang relevan, yaitu Regional Resilience and Interdisciplinary Studies dan Interdisciplinary Graduate School of Medicine, Agriculture and Public Health.
Sementara dengan Tokyo University of Science and Technology, Kochi University dan Kagawa University, pembahasan diarahkan pada pengembangan kolaborasi riset di bidang ilmu ekonomi, manajemen (termasuk perdagangan dan informasi), keilmuan teknik dan teknologi, pertanian, perikanan dan kehutanan.
Turut hadir dalam forum diskusi tersebut Dr Handian Purwawangsa (Direktur Pengembangan Masyarakat Agromaritim), Puji Mudiana, SP, MA (Direktur Pendidikan Internasional), Prof Azis Boing Sitanggang (Sekretaris Lembaga Riset Internasional Pangan, Gizi dan Kesehatan), dan Prof C Hanny Wijaya (Ketua Divisi Kimia Pangan - Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan) dari IPB University. Penguatan dan elaborasi kerja sama dalam Six Universities Initiative Japan–Indonesia (SUIJI) juga menjadi salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan ini. *
--- F. Hardiman
Komentar