Breaking News

INTERNASIONAL Waspada Covid-19, Twitter dan Google Minta Stafnya Bekerja dari Rumah 04 Mar 2020 11:13

Article image
Sejumlah karyawan Google Irlandia sedang bekerja. (Foto: Ofdesign)
Pada pekan lalu, Twitter telah mengumumkan penundaan perjalanan dan acara bisnis yang "tidak mendesak".

SAN FRANSISCO, IndonesiaSatu.co – Perusahaan raksasa mulai memberlakukan aturan agar karyawannya bekerja di rumah untuk mencegah penularan Covid-19 atau yang sebelumnya dikenal dengan sebutan virus corona.

Mulai 2 Maret 2020, staf Twitter di seluruh dunia dilaporkan diminta untuk bekerja dari rumah sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran epidemi Covid-19.

Hal yang sama dilakukan Google. Google Irlandia meminta 8.000 karyawannya bekerja dari rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Sejak muncul di China tengah pada akhir tahun lalu, wabah Covid-19 telah menyebar di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 3.100 orang, dan menginfeksi lebih dari 90.000, serta mendorong gelombang pembatasan perjalanan, seperti dikutip Liputan6.com dari AFP, Selasa, (3/3/2020).

Jennifer Christie selaku kepala sumber daya manusia Twitter menyatakan, "Kami sangat mendorong semua karyawan secara global untuk bekerja dari rumah jika mereka mampu," katanya, dalam suatu postingan blog pada 2 Maret. 

"Tujuan kami adalah untuk menurunkan kemungkinan penyebaran Virus Corona Covid-19 dan dunia di sekitar kami", kata Jennifer Christie.

Jennifer Christie juga menambahkan, "bekerja dari rumah akan menjadi kewajiban bagi karyawan di kantor perusahaan Korea Selatan, Hong Kong dan Jepang."

Pemerintah Jepang dilaporkan mendesak sekolah-sekolah nasional untuk melakukan penutupan, serta meminta pengusaha memberikan izin kepada staf mereka untuk bekerja dari jarak jauh.

Pada 2 Maret, sebagian besar pegawai negeri di Hong Kong kembali bekerja setelah mereka diminta bekerja dari rumah selama sebulan. Pusat keuangan dilaporkan juga telah mencatat 100 kasus infeksi.

Pada pekan lalu, Twitter telah mengumumkan penundaan perjalanan dan acara bisnis yang "tidak mendesak".

 

8.000 Karyawan Google

Kebijakan Google Irlandia mewajibkan karyawannya bekerja dari rumha menyusul laporan seorang karyawan di Google Irlandia menderita gejala mirip flu, yang merupakan salah satu tanda bahwa mereka mungkin telah terinfeksi Covid-19.

Meskipun mungkin hanya flu biasa, tampaknya Google tidak ingin mengambil risiko apa pun dan melakukan tindakan pencegahan dengan menginstruksikan stafnya untuk bekerja dari rumah.

Namun, belum diketahui sampai kapan mereka akan bekerja secara remote. Keputusan tersebut bisa dijadikan sebagai uji coba, di mana Googleingin mengetahui apakah mereka masih mampu bekerja dengan kapasitas penuh jika kondisi ini berlangsung lama.

 

--- Simon Leya

Komentar